|

Tuesday 30 September 2014

Wasir atau Hemoroid

Masyarakat pasti sering mendengar istilah wasir atau hemoroid. Meski tergolong penyakit yang tidak berbahaya, hemorid sering membuat khawatir penderitannya. Hemoroid berasal dari kata haem yang berari darah dan rhoos yang berarti mengalir. Hemoroid atau wasir merupakan pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah balik (vena) pada daerah anus.

Diperkirakan sekitar 50-85% populasi didunia akan mengalami gejala wasir pada periode tertentu dalam hidupnya. Banyak individu yang mengalami kondisi seperti ini tidak mencari pengobatan karena merasa malu atau takut tidak nyaman dan nyeri yang berhubungan dengan pengobatan. Anga kejadian hemoroid di Amerika Serikat sekitar 4,4%. Pada wanita maupun pria, angka kejadian tertinggi terletak antara 45-65 tahun dan jarang sekali terjadi pada usia 20 tahun.

Penyebab terjadinya hemoroid bermacam-macam. Wasir dapat terjadi karena lemahnya pembuluh darah vena di anus atau dapat disebabkan karena terlalu sering dan kuat mengedan (kesulitan buang air besar atau diare). Duduk yang terlalu lama juga dapat menyebabkan wasir. Umumnya penderita hemoroid mempunyai kebiasaan duduk yang lebih lama di toilet (atau sambil membaca koran) dan merasa terobsesi untuk buang air besar secara teratur.

Hipertensi (darah tinggi), obesitas, dan gaya hidup yang tidak aktif juga merupakan salah satu pencetus terjadinya wasir. Konsumsi alkohol dan kopi dalam jumlah banyak dan sering juga merupakan salah satu pencetus. Keadaan dehidrasi (kekurangan cairan) dapat juga terjadi faktor penyebab, hal ini dikarenakan dehidrasi menyebabkan tinja yang keras dan kesulitan buang air besar, faktor keturunan merupakan predisposisi penyakit hemoroid dihubungkan dengan kebiasaan keluarga dalam hal diet dan buang air besar sesuai lingkungan. Kehamilan juga menjadi salah satu faktor pencetus hemoroid dikarenakan seringnya terjadi konstipasi.

Gejala Wasir atau Hemoroid
Sebagian besar penderita dengan hemoroid tidak mempunyai gejala apapun, sebagian diketahui menderita hemoroid secara kebetulan pada waktu pemeriksaan. Gejala-gejala yang sering ditemukan pada penyakit hemoroid yaitu:

1.Pendarahan
Pendarahan merupakan keluhan tersering dan pertama kali. Pendarahan akibat homoroid berwarna merah terang, menetes tanpa disertai nyeri dan gatal. Pendarahan dapat jua terjadi diluar saat buang air besar pada orang tua.

2.Pembengkakan atau benjolan
Pembengkakan atau benjolan pada anus yang masih dapat masuk kembali sendiri merupakan salah satu gejala pada hemoroid.

3.Nyeri dan rasa tidak nyaman.

Nyeri dirasakan bila timbul komplikasi akibat retak, terjadi infeksi ataupun keganasan.

Pemeriksaan lanjut seperti colok dubur, anoskopi dan kolonoskopi dilakukan untuk mengkonfirmasi dan mencari kemungkinan penyebab pendarahan lain dari anus atau penyakit lain seperti keganasan atau infeksi. Para penderita dengan pendarahan yang bercampur mukus, terdapat perubahan pola buang air besar, terdapat keluhan pada perut lainnya, serta adanya riwayat keganasan dalam keluarga sebaiknya dilakukan pemeriksaan kolonoskopi.

Penatalaksanaan Hemoroid
Sejauh tidak menimbulkan gejala, hemoroid tidak memerlukan pengobatan. Modifikasi gaya hidup merupakan bagian penting pada penatalaksanaan hemoroid. Hal ini harus dianjurkan pada seluruh pasien dengan hemoroid, sebagai pengobatan modifikasi gaya hidup termasuk didalamnya memperbaiki higienis anus, meningkatkan asupan serat dan cairan dalam makanan, dan menghindari konstipasi ataupun diare.

Asupan serat direkomendasikan kira-kira 30 gram per hari. Sumber serat yang bagus diantaranya buah-buahan, sayur-sayuran seperti paragus, cabai, wortel, jagung, dan brokoli mengandung kadar serat tinggi. Selain itu sereal juga dianjurkan sebagai sumber serat pada hemoroid. Asupan cairan yang cukup sebanyak 6-8 gelas per harinya. Tidak kalah pentingnya pada modifikasi gaya hidup yaitu berolahraga.

Selain itu juga dapat digunakan krim penghilang rasa nyeri. Pada kasus hemoroid yang tidak sembuh dengan modifikasi gaya hidup, maka sebaiknya dianjurkan untuk dilakukan tindakan operasi.

Pencegahan Wasir atau Hemoroid
Cara terbaik untuk mencegah hemoroid yang dapat dilakukan yaitu:
1.Buang air besar secara teratur sekali sehari,
2.Usahakan kotoran tidak keras sehingga tidak perlu mengedan,
3.Jangan terlalu lama jongkok di kloset,
4.Banyak minum minimal 1,5-2 liter air putih sehari,
5.Hindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi lokal (makanan pedas, alkohol) atau merangsang pencernaan (kopi, teh),
6.Hindari Stress,
7.Olahraga yang teratur seperti senam, renang, dan berjalan,
8.Hindari mengangkat beban atau barang berat.
(ans: dr. Dyana Novia)

Sunday 28 September 2014

Menulis, Menghidupkan Sesuatu

Menulis adalah kegiatan merangkai kata dan merealisasikannya dalam bentuk tulisan. Tentu kata-kata tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti; pengalaman, pengetahuan, motivasi, dan kemauan untuk memulai agar tulisan tersebut terkesan hidup dan bermakna. Sebab tulisan pun mampu memberi hidup akan sesuatu hal. Misalnya saja seperti pengetahuan, apa yang kita tahu namun tidak dibagikan atau direalisasikan kepada orang atau sesuatu yang lain maka akan mematikan potensi diri sendiri. Sebaliknya jika kita mengalirkan apa yang kita tahu tersebut maka akan menghidupkan pemikiran, merefresh sudut pandang akan sesuatu hal, disamping bermanfaat bagi orang lain.

Oleh karena mampu menghidupkan sesuatu, maka menulis juga dapat dikatakan sebuah proses panjang dari pengasahan kecerdasan berpikir. Sama seperti pisau tumpul jika diasah akan semakin tajam. Menulis pun demikian, belum pernah terdengar ada pengakuan orang yang katanya ahli dalam menulis dan tak perlu lagi menulis. Sebab untuk memberi hidup dalam sebuah tulisan dibutuhkan proses belajar dan latihan seumur hidup. Proses tersebut tak luput dari apa yang saya sebut sebagai konsep menulis, antara lain adalah membaca, melihat, merasa, mendengar, dan memilah.

Itulah mengapa para penulis besar seperti Robert T. Kiyosaki, John C Maxwell, Rick Warren, CS Lewis (+) mampu menghasilkan karya-karya besar dan mengubah dunia melalui tulisannya. Mereka yang besar pun masih terus berdampak dan menyentuh orang lain melalui tulisan-tulisannya, terus belajar, berlatih, dan berkarya. Sehingga hasil karya mereka memancarkan kehidupan bagi orang-orang yang membutuhkan dan menikmatinya. Jelaslah bahwa menulis adalah pembelajaran untuk tetap menjaga pikiran tetap hidup dan berkarya.

Seperti sebuah siklus kehidupan, memberi dan menerima, demikian pula halnya menulis. Sebuah siklus akan saling melengkapi, jika tidak maka akan mengalami ketimpangan. Menulis pun jika tanpa salah satu dari konsep 5M tadi, seperti membaca, maka akan sulit menghasilkan karya yang hidup. Persis seperti sebuah aliran air di pegunungan yang terus mengalir namun tidak dialirkan pada sebuah pipa pancuran yang dinikmati oleh masyarakat, maka akan timbul sumbat, air tergenang bahkan bisa menghancurkan pipa pancuran tersebut.


Menulis juga tidak serumit apa yang dibayangkan masyarakat pada umumnya yang skeptis terhadap kegiatan ini. Sebab kecendrungan manusia mau berbagi adalah atas dasar apa yang ada padanya terlebih dahulu. Jadi, memulai sebuah tulisan adalah menemukan dulu apa hasrat atau minat yang ingin dibagikan atau dilatih. Ada begitu banyak kanal dalam kehidupan yang layak dipilih untuk difokuskan. Contohnya seperti pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, wisata, lingkungan hidup, olahraga, hobi, sastra, teknologi, otomotif, dan lainnya. Jika minat telah ditentukan, maka sumber daya informasi dibutuhkan sebagai penunjang tulisan menjadi lebih bermutu.

Alasan klasik dalam penundaan tulisan adalah ketakutan. Takut jika salah tulis. Takut tulisan garing. Takut dibilang aneh sama orang lain. Takut tulisan tidak diterima orang lain. Semua ketakutan tersebut kurang beralasan, sebab ketakutan akhirnya akan melahirkan penundaan dan mengkerdilkan potensi diri.

Semua Orang Bisa Menulis
Setelah menonton film yang mengangkat kisah kehidupan yang diangkat menjadi tulisan seperti, "the freedom writer", "the help", "the ghost writer", dapat disimpulkan bahwa semua orang bisa menulis. Hanya saja karakter dan kualitas tulisannya berbeda sesuai pribadi masing-masing. Merek menyadari kekuatan sebuah tulisan akan kehidupannya mampu menginspirasi banyak orang. Sebut saja pelajar, pembantu rumah tangga, bahkan orang pemerintahan, menyadari kekuatan tersebut dan melakukannya.

Apakah kita terlambat menyadari kekuatan menulis tersebut? atau mungkin tidak mau tahu tentang kegiatan yang menurut banyak orang hanya menghabiskan waktu dan tidak jelas. Beberapa seperti yang telah disebutkan memiliki dorongan namun takut untuk memulai. Padahal sederhana sekali, ambil alat tulis atau laptop, memilih minat dan memulai menulis apa saja yang diketahui tentang hal itu.

Melatih setiap ada kemauan dan kesempatan, bergabung pada blog penulisan, mulai sharing berita dan pengetahuan kepada orang lain. Maka secara perlahan ada banyak hal yang terbentuk dalam kepribadian diri sendiri. Contohnya; berpikir kritis, disiplin, mulai berwawasan luas, sosialis, dan murah berbagi.

Namun sayang sekali masih sedikit yang sadar akan kekuatan menulis tersebut. Lihat saja mahasiswa masih tergolong sedikit yang minat dalam menulis, setidaknya merekam jejak keseharian mereka, atau pengetahuan mereka yang mungkin berguna untuk orang lain. Padahal mereka sudah dibekali latihan menulis melalui penugasan yang diberikan dosen berupa laporan dan karya ilmiah lainnya.

Pun demikian yang terjadi pada tenaga kerja pendidik (guru, dosen, dan sebagainya), masih belum concern dalam hal menulis, setidaknya mereka memiliki blog yang dapat dinikmati isinya oleh orang lain dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak heran banyak diantara mereka yang gamang jika diperhadapkan kepada sertifikasi yang memaksa mereka untuk mengerjakan berbagai karya ilmiah penunjang kompetensi. Masihkah kita belum sadar bahwa menulis mampu menghidupkan apapun yang menyentuhnya? (ans: Wothson G J Sinaga, S.Pd)

Tuesday 23 September 2014

Efek Diabaikan Lebih Buruk Daripada Di-bully

Efek Diabaikan Lebih Buruk Daripada Di-bully. Kutipan terkenal menyebutkan, satu-satunya hal dalam hidup yang lebih buruk daripada menjadi bahan pembicaraan adalah tidak dibicarakan sama sekali, dan studi baru mungkin telah membuktikan hal ini. Penelitian terbaru ini menunjukkan, pengabaian dan pengucilan di tempat kerja berdampak lebih buruk bagi kesehatan dan psikologis seseorang dibandingkan dengan dilecehkan atau diganggu.

Para peneliti dari University of British Columbia Sauder School of Business, menemukan walaupun sebagian besar orang menganggap pengucilan di tempat kerja tidak terlalu berbahaya dibandingkan di-bullying, perasaan diabaikan secara signifikan cenderung mengakibatkan ketidakpuasan kerja, keinginan untuk berhenti kerja, dan masalah kesehatan.

Para peneliti tersebut menemukan, pengucilan di tempat kerja membuat banyak orang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, masalah kesehatan, dan keinginan untuk keluar dari pekerjaan mereka, dibandingkan dengan mereka yang dilecehkan dan diintimidasi.

"Kita telah diajarkan, mengabaikan seseorang secara sosial lebih bisa diterima. Jika kita tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan, lebih baik tidak mengatakan apa-apa," kata profesor Sandra Robinson, dari University of British Columbia Sauder School of Business. Untuk memperoleh hasil penelitian, para peneliti menggunakan serangkaian survei mengenai tindak kekerasan atau pelecehan (bullying) serta studi tentang pekerjaan dan kepegawaian.

"Hasilnya, kami menemukan tindak pengucilan sebenarnya menyebabkan orang merasa lebih tidak berdaya, rasanya seperti mereka tidak layak mendapat perhatian sama sekali," ujar Robinson. Para peneliti menggunakan serangkaian survei untuk penelitian mereka.

Awalnya, peneliti menemukan masyarakat secara konsisten menilai pengucilan di tempat kerja secara sosial tidak terlalu salah, secara psikologis tidak terlalu berbahaya, dan tidak terlalu dilarang dibandingkan dengan pelecehan di tempat kerja. Namun, survei tambahan mengungkapkan bahwa para pekerja yang mengaku telah mengalami pengucilan secara signifikan cenderung melaporkan berkurangnya atau kehilangan rasa kepemilikan dan komitmen terhadap tempat kerjanya, niat kuat berhenti dari pekerjaannya, dan lebih sering menderita masalah kesehatan.

Para peneliti juga mengambil survei kepegawaian oleh satu universitas di Kanada, yang mencakup umpan balik tentang perasaan terisolasi dan pelecehan di tempat kerja. Peneliti membandingkan keduanya untuk mengetahui tingkat perubahan tiga tahun setelah survei dilakukan. Melalui cara itu penelitian menemukan, pekerja yang melaporkan dirinya merasa dikucilkan secara signifikan cenderung berhenti dari tempat kerjanya.

"Ada upaya besar melawan tindak intimidasi di tempat kerja dan sekolah, dan hal itu pasti penting. Namun, tindak pelecehan tidak selalu terlihat jelas," kata Robinson. (ans: Ant)

Monday 22 September 2014

Nyamuk Malaria Menyukai Tubuh Wanita Hamil

Serangga yang dikenal sebagai pembawa bibit penyakit malaria Nyamuk Anopeles, lebih menyukai Wanita Hamil (WH). Riset ini diambil di Durhan University (Inggris) dan Medical Research Council (Gambia).

Para riset disana, dari hasil survei komprehensifnya, menyimpulkan bahwa WH untuk kedua kalinya lebih sering digigit nyamuk malaria. Ini tampak ada kaitannya dengan zat kimia yang keluar dalam tubuh WH dalam jumlah yang lebih banyak.

Menurut Dr.Steve Lindsay, volume yang dihirup Wanita Hamil lebih banyak. Berarti semakin banyaknya bahan kimia dimana diantaranya dimanfaatkan nyamuk tersebut untuk melacak keberadaan/keadaan manusia. Daya tarik lainnya bagi nyamuk ialah Wanita Hamil itu cenderung bersuhu lebih tinggi dan berkeringat lebih banyak. Perilaku WH itu sendiri juga menjadi daya tarik tersendiri.

Lindsay melakukan percobaan terhadap 72 wanita Gambia. Sebagiannya sedang hamil dan sisanya tidak. Mereka diminta tidur selama tiga malam di balik kelambu di sebuah asrama. Ia mengamati bahwa yang hamik lebih sering meninggalkan tempat ketimbang yang tidak. Atas dasar itulah ia menekankan pentingnya perlindungan khusus bagi Wanita Hamiil. Jadi tidak hanya terbatas pada gerak-gerik tubuh. Juga dari segala bentuk gangguan ketika dalam posisi diam.

Ini tidak kalah penting. Malah mengabaikan hal ini bisa beresiko/berdampak pada keguguran atau kecelakaan. Para peneliti sampai sekarang terus berusaha mencari jawaban tentang bagaimana caranya agar tubuh wanita tidak menjadi daya tarik nyamuk apapun, khususnya ketika hamil.

Lindsay sendiri mengharapkan adanya intervensi insektisida. Artinya, kelambu dibubuhi racun serangga tersebut meskipun caranya harus diperhatikan dengan cermat dan tepat. Metode lain mengantisipasi gigitan nyamuk malaria pada Wanita Hamil antara lain dengan mengembangkan/memanfaatkan aplikasi sabun. Meskipun tidak membebaskan 100 persen tetapi bisa menekan gangguan tersebut secara signifikan.

Kerjasama dengan para ilmuan asing pun sudah dilakukan. Misalkan dengan akademisi asal Belanda. Mungkin karena di negeri ini persoalan/kajian tentang nyamuk sudah sangat sarat. Sehingga lebih memudahkan dalam menghasilkan solusi tepat guna. Memang masalah malaria dewasa itu terus menjadi perhatian berbagai lebaga kesehatan level internasional. Kabarnya penyakit ini telah menewaskan sekitar 1,1 juta per tahunnya di seluruh dunia.

Sekitaran 90 persennya terjadi di Afrika. Sedangkan dua per tiganya adalah anak-anak. Pada Wanita Hamil, malaria antara lain menyebabkan anemia. Selain itu telah mengakibatkan keguguran/kematian pada bayi. Banyak juga bayi lahir dengan berat rendah dimana antara lain karena faktor malaria juga pada pihak ibunya. (ans: Ns Id)

Saturday 20 September 2014

Bayi Mencium Rasa Takut Lewat Bau Ibunya

Bayi Mencium Rasa Takut Lewat Bau Ibunya. Sebuah Studi terbaru dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Science menunjukkan bahwa bayi dapat mencium rasa takut. Mereka belajar mendeteksi suatu ancaman dan mengingatnya sepanjang waktu hanya dengan mencium bau ibu mereka saat ketakutan. Mereka pada dasarnya mendapatkannya dari pengalaman ibu mereka," ujar pemimpin peneliti, Jacek Debiec dari University of Michigan Medical School di Amerika Serikat seperti dilansir India Express.

"Yang terpenting, memori maternal yang ditransmisikan ini bersifat jangka panjang, sementara untuk jenis pembelajaran bayi lainnya, jika tidak dilakukan berulang-ulang, maka akan hilang," tambahnya. Dalam percobaan pertama yang dilakukan secara langsung, para peneliti mempelajari beberapa induk tikus yang telah memahami rasa takut pada bau peppermint.

Mereka mengajarkan rasa takut ini dengan memberikan sengatan listrik ketika para induk ini mencium aroma peppermint sebelum mereka hamil. Hasil percobaan memperlihatkan, para induk tikus "mengajarkan" rasa takut yang sama pada bayi mereka di hari-hari pertama kehidupan melalui alarm bau yang dikeluarkan selama ketakutan.

Melalui pencitraan otak khusus para peneliti memusatkan perhatian pada struktur otak yang disebut amigdala lateral sebagai lokasi kunci tentang pemahaman rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan, hanya melalui reaksi ketakutan dari ibu mereka terhadap bau peppermint, sudah cukup untuk membuat bayi tikus yang baru lahir takut pada hal yang sama.

Kemudian, ketika para peneliti memberi para bayi tikus sebuah zat yang dapat memblokir aktivitas amigdala, para bayi ini gagal belajar rasa takut pada bau peppermint. "Ini menunjukkan, mungkin ada cara untuk mencegah anak-anak memahami respon ketakutan tidak rasional dari ibu mereka, atau mengurangi dampaknya kata Debiec. (ans: Ant)

Friday 19 September 2014

Letakkan Tangan di Dada Jika Ingin Jujur Dipercaya

Perilaku meletakkan tangan di dada dapat membuat Anda lebih dipercaya orang lain dan memaksa Anda untuk mengatakan yang sebenarnya. Para Peneliti dari University of Social Science dan Humanities in Sopot, Polandia, Michael Parzuchowski, dan Bogdan Wojciszke mengatakan orang-orang lebih mungkin untuk mengatakan yang sebenarnya ketika mereka meletakkan tangan di hati mereka.

Mereka juga percaya efek saat orang mengangkat tangan mereka saat pengambilan sumpah. "Empat studi menunjukkan gerakan simbol terkait kejujuran (meletakkan tangan di hati) meningkatkan kejujuran yang dirasakan orang lain, dan meningkatkan kejujuran yang ditunjukkan dalam perilaku sendiri," tulis para peneliti dalam Journal of Nonverbal Behavior seperti dilansir Medical Daily.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, tim peneliti melakukan beberapa kali percobaan dengan jumlah partisipan dan objek percobaan berbeda-beda. Pada percobaan ke dua misalnya. Tim peneliti meminta 37 mahasiswa untuk menilai calon pekerja mana yang mereka lebih percaya. Hasil percobaan ini menunjukkan hampir semua mahasiswa percaya pada calon pekerja yang meletakkan tangannya di dada saat berbicara.

Hasil percobaan serupa ditemukan pada percobaan ke tiga. Pada percobaan ini para peneliti meminta 48 siswa menilai penampilan wanita. "Ketika ada kesempatan untuk berbohong tentang penampilan seseorang, orang-orang meletakkan tangan mereka di hati mereka tetap lebih jujur, bahkan jika itu berarti tidak sopan," tulis tim peneliti.

Dasar dari pecobaan ini hanya menunjukka bahwa meletakkan tangan di dada (hati) mungkin memaksa kita untuk berprilaku lebih bermoral. Bagaimanapun, para pembohong dapat menggunakan teknik ini untuk memanipulasi orang lain agar percaya pada apa yang mereka katakan. Oleh karenanya, Parzuchowski dan Wojciszke memperingatkan gerakan sederhana seperti ini tidak harus diambil sebagai "serum kebenaran". (ans: Ant)

Tuesday 16 September 2014

Kurangi Resiko Stroke Dengan Mengkonsumsi Sayuran dan Buah



Kurangi Resiko Stroke Dengan Mengkonsumsi Sayuran dan Buah. Sebuah penelitian terbaru dari American Heart Association (AHA) menunjukkan, konsumsi 200 gram/hari sayuran dan buah-buahan dapat mengurangi resiko stroke. Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 600 gram/hari dapat mengurangi resiko stroke sebanyak 19 persen.

Untuk keperluan studi, AHA melakukan meta analisis pada 20 studi yang dipublikasikan 19 tahun terakhir, demi memperkirakan efek umum konsumsi sayuran dan buah pada stroke. Meta analisis ini mencakup 760.629 orang partisipan dan 16.981 kasus stroke. Hasil meta analisi menunjukkan, konsumsi 200 gram buah/hari menurunkan resiko stroke 32 persen. Resiko stroke menurun 11 persen jika mengkonsumsi 200 gram sayuran/hari.

"Memperbaiki diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi resiko stroke dan jantung pada semua populasi. Secara khusus, diet kaya buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan karena memenuhi mikronutrien dan makronutrien dan asupan serat," ujar penulis studi, dari Medical College of Qingdao University in Qingdao, China, Dr. Yan Qu, seperti dilansir Medical News Today.

Hasil penelitian juga menunjukkan, konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan juga dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi mikrovaskular dan berefek menguntungkan untuk indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, peradangan dan stres oksidatif.

Efek menguntungkan dari konsumsi kedua jenis makanan ini dapat dirasakan pria dan perempuan berapapun usianya. AHA merekomendasikan, orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi 4-5 porsi sayuran dan buah-buahan per hari.

Semakin bervariasi warna dan tipe sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi maka semakin banyak asupan vitamin, mineral dan serat pada tubuh. Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini, disebutkan pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan tinggi, kasus stroke menurun 42 persen selama empat tahun terakhir.

Namun, pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan menengah, kasus stroke justru dua kali lipat lebih tinggi. Kemudian angka kematian tertinggi akibat stroke ditemuakn pada negara ytang masyarakatnya berpenghasilan rendah. Pada 2010, bahkan stroke menjadi penyebab utama kematian di China.  

Para ahli kesehatan sepakat perbaikan diet dan gaya hidup, penting untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskular pada semua populasi. Bagian penting dari perbaikan diet adalah mendorong orang-orang mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Hanya saja, prevalensi konsumsi kedua jenis makanan ini rendah di seluruh dunia, terutama di negara yang masyarakatnya berpendapatan rendah. (ans: Ant)