Tuesday, 9 September 2014
Gaya Hidup Sehat Perpanjang Harapan Hidup
Para peneliti di Universitas Zurich, Swiss, untuk pertama kalinya mendokumentasikan pengaruh faktor perilaku hidup sehat pada usia harapan hidup yang hasilnya bisa dimanfaatkan dalam upaya pencegahan dan konseling kesehatan pada layanan kesehatan dasar.
Brian Martin dan koleganya dari Institute of Social and Preventive Medicine (ISPM) Universitas Zurich meneliti pengaruh empat faktor resiko penyakit terkait gaya hidup yang meliputi merokok, diet tidak sehat, aktifitas fisik dan konsumsi alkohol terhadap harapan hidup.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa individu yang merokok, banyak minum alkohol, tidak banyak melakukan aktivitas fisik dan mengkonsumsi diet tidak lebih sehat punya resiko kematian 2,5 kali lebih tinggi dalam pengertian epidemiologis dari pada individu yang menjaga kesehatannya.
"Gaya hidup sehat bisa membantu Anda seperti 10 tahun lebih muda," kata Diener, seperti dilansir laman Medical News Today. Para peneliti menggunakan data dari Swiss National Cohort (SNC) untuk studi itu dan fokus pada penyakit kardiovaskular dan kanker yang merupakan penyebab kematian terbanyak di Swiss.
Mereka berhasil menghubungkan data tentang konsumsi tembakau, konsumsi buah, aktifitas fisik, dan konsumsi alkohol dari 16.721 partisipan berusia antara 16 dan 90 tahun dari 1977 sampai 1993 dengan kematian sampai tahun 2008. Pengaruh keempat bentuk prilaku masih terlihat saat faktor resiko biologis seperti berat badan dan tekanan darah diperhitungkan.
"Pengaruh masing-masing faktor individu pada harapan hidup lebih relatif tinggi. Tapi merokok tampaknya paling berbahaya. Dibandingkan dengan kelompok non-perokok, perokok memiliki resiko meninggal dini 57 persen lebih tinggi," ujar Eva Martin-Diener.
Ia menambahkan, diet yang tidak sehat, tidak cukup olahraga dan penyalahgunaan alkohol masing-masing berdampak pada peningkatan resiko kematian sekitar 15 persen. "Kami sangat terkejut dengan resiko 2,5 kali lipat lebih tinggi ketika keempat faktor resiko digabungkan," katanya.
Dengan resiko itu, Brian Martin menjelaskan, kemungkinan seorang pria berusia 75 tahun dengan daktor-faktor resiko itu bertahan hidup sepuluh tahun berikutnya 35 persen dan tanpa resiko 67 persen. Sementara pada perempuan berusia sama 47 persen (dengan empat resiko).
Martin mengatakan bahwa gaya hidup tak sehat punya efek jangka panjang. Konsumsi tembakau, alkohol, diet tak sehat, dan tidak aktif secara fisik hampir tidak berefek pada kematian pada usia 45-55 tahun dan baru terlihat pada usia 65-75 tahun.
Ia menambahkan, kemungkinan seorang pria berusia 75 tahun tanpa faktor resiko bertahan hidup sepuluh tahun kedepan ialah 67 persen, sama dengan resiko perokok berusia 10 tahun lebih muda yang tidak berolahraga, makan tak sehat dan banyak mengonsumsi alkohol. (ans: Ant)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment