Masyarakat pasti sering mendengar istilah wasir atau hemoroid. Meski tergolong penyakit yang tidak berbahaya, hemorid sering membuat khawatir penderitannya. Hemoroid berasal dari kata haem yang berari darah dan rhoos yang berarti mengalir. Hemoroid atau wasir merupakan pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah balik (vena) pada daerah anus.
Diperkirakan sekitar 50-85% populasi didunia akan mengalami gejala wasir pada periode tertentu dalam hidupnya. Banyak individu yang mengalami kondisi seperti ini tidak mencari pengobatan karena merasa malu atau takut tidak nyaman dan nyeri yang berhubungan dengan pengobatan. Anga kejadian hemoroid di Amerika Serikat sekitar 4,4%. Pada wanita maupun pria, angka kejadian tertinggi terletak antara 45-65 tahun dan jarang sekali terjadi pada usia 20 tahun.
Penyebab terjadinya hemoroid bermacam-macam. Wasir dapat terjadi karena lemahnya pembuluh darah vena di anus atau dapat disebabkan karena terlalu sering dan kuat mengedan (kesulitan buang air besar atau diare). Duduk yang terlalu lama juga dapat menyebabkan wasir. Umumnya penderita hemoroid mempunyai kebiasaan duduk yang lebih lama di toilet (atau sambil membaca koran) dan merasa terobsesi untuk buang air besar secara teratur.
Hipertensi (darah tinggi), obesitas, dan gaya hidup yang tidak aktif juga merupakan salah satu pencetus terjadinya wasir. Konsumsi alkohol dan kopi dalam jumlah banyak dan sering juga merupakan salah satu pencetus. Keadaan dehidrasi (kekurangan cairan) dapat juga terjadi faktor penyebab, hal ini dikarenakan dehidrasi menyebabkan tinja yang keras dan kesulitan buang air besar, faktor keturunan merupakan predisposisi penyakit hemoroid dihubungkan dengan kebiasaan keluarga dalam hal diet dan buang air besar sesuai lingkungan. Kehamilan juga menjadi salah satu faktor pencetus hemoroid dikarenakan seringnya terjadi konstipasi.
Gejala Wasir atau Hemoroid
Sebagian besar penderita dengan hemoroid tidak mempunyai gejala apapun, sebagian diketahui menderita hemoroid secara kebetulan pada waktu pemeriksaan. Gejala-gejala yang sering ditemukan pada penyakit hemoroid yaitu:
1.Pendarahan
Pendarahan merupakan keluhan tersering dan pertama kali. Pendarahan akibat homoroid berwarna merah terang, menetes tanpa disertai nyeri dan gatal. Pendarahan dapat jua terjadi diluar saat buang air besar pada orang tua.
2.Pembengkakan atau benjolan
Pembengkakan atau benjolan pada anus yang masih dapat masuk kembali sendiri merupakan salah satu gejala pada hemoroid.
3.Nyeri dan rasa tidak nyaman.
Nyeri dirasakan bila timbul komplikasi akibat retak, terjadi infeksi ataupun keganasan.
Pemeriksaan lanjut seperti colok dubur, anoskopi dan kolonoskopi dilakukan untuk mengkonfirmasi dan mencari kemungkinan penyebab pendarahan lain dari anus atau penyakit lain seperti keganasan atau infeksi. Para penderita dengan pendarahan yang bercampur mukus, terdapat perubahan pola buang air besar, terdapat keluhan pada perut lainnya, serta adanya riwayat keganasan dalam keluarga sebaiknya dilakukan pemeriksaan kolonoskopi.
Penatalaksanaan Hemoroid
Sejauh tidak menimbulkan gejala, hemoroid tidak memerlukan pengobatan. Modifikasi gaya hidup merupakan bagian penting pada penatalaksanaan hemoroid. Hal ini harus dianjurkan pada seluruh pasien dengan hemoroid, sebagai pengobatan modifikasi gaya hidup termasuk didalamnya memperbaiki higienis anus, meningkatkan asupan serat dan cairan dalam makanan, dan menghindari konstipasi ataupun diare.
Asupan serat direkomendasikan kira-kira 30 gram per hari. Sumber serat yang bagus diantaranya buah-buahan, sayur-sayuran seperti paragus, cabai, wortel, jagung, dan brokoli mengandung kadar serat tinggi. Selain itu sereal juga dianjurkan sebagai sumber serat pada hemoroid. Asupan cairan yang cukup sebanyak 6-8 gelas per harinya. Tidak kalah pentingnya pada modifikasi gaya hidup yaitu berolahraga.
Selain itu juga dapat digunakan krim penghilang rasa nyeri. Pada kasus hemoroid yang tidak sembuh dengan modifikasi gaya hidup, maka sebaiknya dianjurkan untuk dilakukan tindakan operasi.
Pencegahan Wasir atau Hemoroid
Cara terbaik untuk mencegah hemoroid yang dapat dilakukan yaitu:
1.Buang air besar secara teratur sekali sehari,
2.Usahakan kotoran tidak keras sehingga tidak perlu mengedan,
3.Jangan terlalu lama jongkok di kloset,
4.Banyak minum minimal 1,5-2 liter air putih sehari,
5.Hindari makanan yang dapat menyebabkan iritasi lokal (makanan pedas, alkohol) atau merangsang pencernaan (kopi, teh),
6.Hindari Stress,
7.Olahraga yang teratur seperti senam, renang, dan berjalan,
8.Hindari mengangkat beban atau barang berat.
(ans: dr. Dyana Novia)
Tuesday, 30 September 2014
Sunday, 28 September 2014
Menulis, Menghidupkan Sesuatu
Menulis adalah kegiatan merangkai kata dan merealisasikannya dalam bentuk tulisan. Tentu kata-kata tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti; pengalaman, pengetahuan, motivasi, dan kemauan untuk memulai agar tulisan tersebut terkesan hidup dan bermakna. Sebab tulisan pun mampu memberi hidup akan sesuatu hal. Misalnya saja seperti pengetahuan, apa yang kita tahu namun tidak dibagikan atau direalisasikan kepada orang atau sesuatu yang lain maka akan mematikan potensi diri sendiri. Sebaliknya jika kita mengalirkan apa yang kita tahu tersebut maka akan menghidupkan pemikiran, merefresh sudut pandang akan sesuatu hal, disamping bermanfaat bagi orang lain.
Oleh karena mampu menghidupkan sesuatu, maka menulis juga dapat dikatakan sebuah proses panjang dari pengasahan kecerdasan berpikir. Sama seperti pisau tumpul jika diasah akan semakin tajam. Menulis pun demikian, belum pernah terdengar ada pengakuan orang yang katanya ahli dalam menulis dan tak perlu lagi menulis. Sebab untuk memberi hidup dalam sebuah tulisan dibutuhkan proses belajar dan latihan seumur hidup. Proses tersebut tak luput dari apa yang saya sebut sebagai konsep menulis, antara lain adalah membaca, melihat, merasa, mendengar, dan memilah.
Itulah mengapa para penulis besar seperti Robert T. Kiyosaki, John C Maxwell, Rick Warren, CS Lewis (+) mampu menghasilkan karya-karya besar dan mengubah dunia melalui tulisannya. Mereka yang besar pun masih terus berdampak dan menyentuh orang lain melalui tulisan-tulisannya, terus belajar, berlatih, dan berkarya. Sehingga hasil karya mereka memancarkan kehidupan bagi orang-orang yang membutuhkan dan menikmatinya. Jelaslah bahwa menulis adalah pembelajaran untuk tetap menjaga pikiran tetap hidup dan berkarya.
Seperti sebuah siklus kehidupan, memberi dan menerima, demikian pula halnya menulis. Sebuah siklus akan saling melengkapi, jika tidak maka akan mengalami ketimpangan. Menulis pun jika tanpa salah satu dari konsep 5M tadi, seperti membaca, maka akan sulit menghasilkan karya yang hidup. Persis seperti sebuah aliran air di pegunungan yang terus mengalir namun tidak dialirkan pada sebuah pipa pancuran yang dinikmati oleh masyarakat, maka akan timbul sumbat, air tergenang bahkan bisa menghancurkan pipa pancuran tersebut.
Menulis juga tidak serumit apa yang dibayangkan masyarakat pada umumnya yang skeptis terhadap kegiatan ini. Sebab kecendrungan manusia mau berbagi adalah atas dasar apa yang ada padanya terlebih dahulu. Jadi, memulai sebuah tulisan adalah menemukan dulu apa hasrat atau minat yang ingin dibagikan atau dilatih. Ada begitu banyak kanal dalam kehidupan yang layak dipilih untuk difokuskan. Contohnya seperti pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, wisata, lingkungan hidup, olahraga, hobi, sastra, teknologi, otomotif, dan lainnya. Jika minat telah ditentukan, maka sumber daya informasi dibutuhkan sebagai penunjang tulisan menjadi lebih bermutu.
Alasan klasik dalam penundaan tulisan adalah ketakutan. Takut jika salah tulis. Takut tulisan garing. Takut dibilang aneh sama orang lain. Takut tulisan tidak diterima orang lain. Semua ketakutan tersebut kurang beralasan, sebab ketakutan akhirnya akan melahirkan penundaan dan mengkerdilkan potensi diri.
Semua Orang Bisa Menulis
Setelah menonton film yang mengangkat kisah kehidupan yang diangkat menjadi tulisan seperti, "the freedom writer", "the help", "the ghost writer", dapat disimpulkan bahwa semua orang bisa menulis. Hanya saja karakter dan kualitas tulisannya berbeda sesuai pribadi masing-masing. Merek menyadari kekuatan sebuah tulisan akan kehidupannya mampu menginspirasi banyak orang. Sebut saja pelajar, pembantu rumah tangga, bahkan orang pemerintahan, menyadari kekuatan tersebut dan melakukannya.
Apakah kita terlambat menyadari kekuatan menulis tersebut? atau mungkin tidak mau tahu tentang kegiatan yang menurut banyak orang hanya menghabiskan waktu dan tidak jelas. Beberapa seperti yang telah disebutkan memiliki dorongan namun takut untuk memulai. Padahal sederhana sekali, ambil alat tulis atau laptop, memilih minat dan memulai menulis apa saja yang diketahui tentang hal itu.
Melatih setiap ada kemauan dan kesempatan, bergabung pada blog penulisan, mulai sharing berita dan pengetahuan kepada orang lain. Maka secara perlahan ada banyak hal yang terbentuk dalam kepribadian diri sendiri. Contohnya; berpikir kritis, disiplin, mulai berwawasan luas, sosialis, dan murah berbagi.
Namun sayang sekali masih sedikit yang sadar akan kekuatan menulis tersebut. Lihat saja mahasiswa masih tergolong sedikit yang minat dalam menulis, setidaknya merekam jejak keseharian mereka, atau pengetahuan mereka yang mungkin berguna untuk orang lain. Padahal mereka sudah dibekali latihan menulis melalui penugasan yang diberikan dosen berupa laporan dan karya ilmiah lainnya.
Pun demikian yang terjadi pada tenaga kerja pendidik (guru, dosen, dan sebagainya), masih belum concern dalam hal menulis, setidaknya mereka memiliki blog yang dapat dinikmati isinya oleh orang lain dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak heran banyak diantara mereka yang gamang jika diperhadapkan kepada sertifikasi yang memaksa mereka untuk mengerjakan berbagai karya ilmiah penunjang kompetensi. Masihkah kita belum sadar bahwa menulis mampu menghidupkan apapun yang menyentuhnya? (ans: Wothson G J Sinaga, S.Pd)
Oleh karena mampu menghidupkan sesuatu, maka menulis juga dapat dikatakan sebuah proses panjang dari pengasahan kecerdasan berpikir. Sama seperti pisau tumpul jika diasah akan semakin tajam. Menulis pun demikian, belum pernah terdengar ada pengakuan orang yang katanya ahli dalam menulis dan tak perlu lagi menulis. Sebab untuk memberi hidup dalam sebuah tulisan dibutuhkan proses belajar dan latihan seumur hidup. Proses tersebut tak luput dari apa yang saya sebut sebagai konsep menulis, antara lain adalah membaca, melihat, merasa, mendengar, dan memilah.
Itulah mengapa para penulis besar seperti Robert T. Kiyosaki, John C Maxwell, Rick Warren, CS Lewis (+) mampu menghasilkan karya-karya besar dan mengubah dunia melalui tulisannya. Mereka yang besar pun masih terus berdampak dan menyentuh orang lain melalui tulisan-tulisannya, terus belajar, berlatih, dan berkarya. Sehingga hasil karya mereka memancarkan kehidupan bagi orang-orang yang membutuhkan dan menikmatinya. Jelaslah bahwa menulis adalah pembelajaran untuk tetap menjaga pikiran tetap hidup dan berkarya.
Seperti sebuah siklus kehidupan, memberi dan menerima, demikian pula halnya menulis. Sebuah siklus akan saling melengkapi, jika tidak maka akan mengalami ketimpangan. Menulis pun jika tanpa salah satu dari konsep 5M tadi, seperti membaca, maka akan sulit menghasilkan karya yang hidup. Persis seperti sebuah aliran air di pegunungan yang terus mengalir namun tidak dialirkan pada sebuah pipa pancuran yang dinikmati oleh masyarakat, maka akan timbul sumbat, air tergenang bahkan bisa menghancurkan pipa pancuran tersebut.
Alasan klasik dalam penundaan tulisan adalah ketakutan. Takut jika salah tulis. Takut tulisan garing. Takut dibilang aneh sama orang lain. Takut tulisan tidak diterima orang lain. Semua ketakutan tersebut kurang beralasan, sebab ketakutan akhirnya akan melahirkan penundaan dan mengkerdilkan potensi diri.
Semua Orang Bisa Menulis
Setelah menonton film yang mengangkat kisah kehidupan yang diangkat menjadi tulisan seperti, "the freedom writer", "the help", "the ghost writer", dapat disimpulkan bahwa semua orang bisa menulis. Hanya saja karakter dan kualitas tulisannya berbeda sesuai pribadi masing-masing. Merek menyadari kekuatan sebuah tulisan akan kehidupannya mampu menginspirasi banyak orang. Sebut saja pelajar, pembantu rumah tangga, bahkan orang pemerintahan, menyadari kekuatan tersebut dan melakukannya.
Apakah kita terlambat menyadari kekuatan menulis tersebut? atau mungkin tidak mau tahu tentang kegiatan yang menurut banyak orang hanya menghabiskan waktu dan tidak jelas. Beberapa seperti yang telah disebutkan memiliki dorongan namun takut untuk memulai. Padahal sederhana sekali, ambil alat tulis atau laptop, memilih minat dan memulai menulis apa saja yang diketahui tentang hal itu.
Melatih setiap ada kemauan dan kesempatan, bergabung pada blog penulisan, mulai sharing berita dan pengetahuan kepada orang lain. Maka secara perlahan ada banyak hal yang terbentuk dalam kepribadian diri sendiri. Contohnya; berpikir kritis, disiplin, mulai berwawasan luas, sosialis, dan murah berbagi.
Namun sayang sekali masih sedikit yang sadar akan kekuatan menulis tersebut. Lihat saja mahasiswa masih tergolong sedikit yang minat dalam menulis, setidaknya merekam jejak keseharian mereka, atau pengetahuan mereka yang mungkin berguna untuk orang lain. Padahal mereka sudah dibekali latihan menulis melalui penugasan yang diberikan dosen berupa laporan dan karya ilmiah lainnya.
Pun demikian yang terjadi pada tenaga kerja pendidik (guru, dosen, dan sebagainya), masih belum concern dalam hal menulis, setidaknya mereka memiliki blog yang dapat dinikmati isinya oleh orang lain dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. Tidak heran banyak diantara mereka yang gamang jika diperhadapkan kepada sertifikasi yang memaksa mereka untuk mengerjakan berbagai karya ilmiah penunjang kompetensi. Masihkah kita belum sadar bahwa menulis mampu menghidupkan apapun yang menyentuhnya? (ans: Wothson G J Sinaga, S.Pd)
Tuesday, 23 September 2014
Efek Diabaikan Lebih Buruk Daripada Di-bully
Efek Diabaikan Lebih Buruk Daripada Di-bully. Kutipan terkenal menyebutkan, satu-satunya hal dalam hidup yang lebih buruk daripada menjadi bahan pembicaraan adalah tidak dibicarakan sama sekali, dan studi baru mungkin telah membuktikan hal ini. Penelitian terbaru ini menunjukkan, pengabaian dan pengucilan di tempat kerja berdampak lebih buruk bagi kesehatan dan psikologis seseorang dibandingkan dengan dilecehkan atau diganggu.
Para peneliti dari University of British Columbia Sauder School of Business, menemukan walaupun sebagian besar orang menganggap pengucilan di tempat kerja tidak terlalu berbahaya dibandingkan di-bullying, perasaan diabaikan secara signifikan cenderung mengakibatkan ketidakpuasan kerja, keinginan untuk berhenti kerja, dan masalah kesehatan.
Para peneliti tersebut menemukan, pengucilan di tempat kerja membuat banyak orang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, masalah kesehatan, dan keinginan untuk keluar dari pekerjaan mereka, dibandingkan dengan mereka yang dilecehkan dan diintimidasi.
"Kita telah diajarkan, mengabaikan seseorang secara sosial lebih bisa diterima. Jika kita tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan, lebih baik tidak mengatakan apa-apa," kata profesor Sandra Robinson, dari University of British Columbia Sauder School of Business. Untuk memperoleh hasil penelitian, para peneliti menggunakan serangkaian survei mengenai tindak kekerasan atau pelecehan (bullying) serta studi tentang pekerjaan dan kepegawaian.
"Hasilnya, kami menemukan tindak pengucilan sebenarnya menyebabkan orang merasa lebih tidak berdaya, rasanya seperti mereka tidak layak mendapat perhatian sama sekali," ujar Robinson. Para peneliti menggunakan serangkaian survei untuk penelitian mereka.
Awalnya, peneliti menemukan masyarakat secara konsisten menilai pengucilan di tempat kerja secara sosial tidak terlalu salah, secara psikologis tidak terlalu berbahaya, dan tidak terlalu dilarang dibandingkan dengan pelecehan di tempat kerja. Namun, survei tambahan mengungkapkan bahwa para pekerja yang mengaku telah mengalami pengucilan secara signifikan cenderung melaporkan berkurangnya atau kehilangan rasa kepemilikan dan komitmen terhadap tempat kerjanya, niat kuat berhenti dari pekerjaannya, dan lebih sering menderita masalah kesehatan.
Para peneliti juga mengambil survei kepegawaian oleh satu universitas di Kanada, yang mencakup umpan balik tentang perasaan terisolasi dan pelecehan di tempat kerja. Peneliti membandingkan keduanya untuk mengetahui tingkat perubahan tiga tahun setelah survei dilakukan. Melalui cara itu penelitian menemukan, pekerja yang melaporkan dirinya merasa dikucilkan secara signifikan cenderung berhenti dari tempat kerjanya.
"Ada upaya besar melawan tindak intimidasi di tempat kerja dan sekolah, dan hal itu pasti penting. Namun, tindak pelecehan tidak selalu terlihat jelas," kata Robinson. (ans: Ant)
Para peneliti dari University of British Columbia Sauder School of Business, menemukan walaupun sebagian besar orang menganggap pengucilan di tempat kerja tidak terlalu berbahaya dibandingkan di-bullying, perasaan diabaikan secara signifikan cenderung mengakibatkan ketidakpuasan kerja, keinginan untuk berhenti kerja, dan masalah kesehatan.
Para peneliti tersebut menemukan, pengucilan di tempat kerja membuat banyak orang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, masalah kesehatan, dan keinginan untuk keluar dari pekerjaan mereka, dibandingkan dengan mereka yang dilecehkan dan diintimidasi.
"Kita telah diajarkan, mengabaikan seseorang secara sosial lebih bisa diterima. Jika kita tidak memiliki sesuatu yang baik untuk dikatakan, lebih baik tidak mengatakan apa-apa," kata profesor Sandra Robinson, dari University of British Columbia Sauder School of Business. Untuk memperoleh hasil penelitian, para peneliti menggunakan serangkaian survei mengenai tindak kekerasan atau pelecehan (bullying) serta studi tentang pekerjaan dan kepegawaian.
"Hasilnya, kami menemukan tindak pengucilan sebenarnya menyebabkan orang merasa lebih tidak berdaya, rasanya seperti mereka tidak layak mendapat perhatian sama sekali," ujar Robinson. Para peneliti menggunakan serangkaian survei untuk penelitian mereka.
Awalnya, peneliti menemukan masyarakat secara konsisten menilai pengucilan di tempat kerja secara sosial tidak terlalu salah, secara psikologis tidak terlalu berbahaya, dan tidak terlalu dilarang dibandingkan dengan pelecehan di tempat kerja. Namun, survei tambahan mengungkapkan bahwa para pekerja yang mengaku telah mengalami pengucilan secara signifikan cenderung melaporkan berkurangnya atau kehilangan rasa kepemilikan dan komitmen terhadap tempat kerjanya, niat kuat berhenti dari pekerjaannya, dan lebih sering menderita masalah kesehatan.
Para peneliti juga mengambil survei kepegawaian oleh satu universitas di Kanada, yang mencakup umpan balik tentang perasaan terisolasi dan pelecehan di tempat kerja. Peneliti membandingkan keduanya untuk mengetahui tingkat perubahan tiga tahun setelah survei dilakukan. Melalui cara itu penelitian menemukan, pekerja yang melaporkan dirinya merasa dikucilkan secara signifikan cenderung berhenti dari tempat kerjanya.
"Ada upaya besar melawan tindak intimidasi di tempat kerja dan sekolah, dan hal itu pasti penting. Namun, tindak pelecehan tidak selalu terlihat jelas," kata Robinson. (ans: Ant)
Monday, 22 September 2014
Nyamuk Malaria Menyukai Tubuh Wanita Hamil
Serangga yang dikenal sebagai pembawa bibit penyakit malaria Nyamuk Anopeles, lebih menyukai Wanita Hamil (WH). Riset ini diambil di Durhan University (Inggris) dan Medical Research Council (Gambia).
Menurut Dr.Steve Lindsay, volume yang dihirup Wanita Hamil lebih banyak. Berarti semakin banyaknya bahan kimia dimana diantaranya dimanfaatkan nyamuk tersebut untuk melacak keberadaan/keadaan manusia. Daya tarik lainnya bagi nyamuk ialah Wanita Hamil itu cenderung bersuhu lebih tinggi dan berkeringat lebih banyak. Perilaku WH itu sendiri juga menjadi daya tarik tersendiri.
Lindsay melakukan percobaan terhadap 72 wanita Gambia. Sebagiannya sedang hamil dan sisanya tidak. Mereka diminta tidur selama tiga malam di balik kelambu di sebuah asrama. Ia mengamati bahwa yang hamik lebih sering meninggalkan tempat ketimbang yang tidak. Atas dasar itulah ia menekankan pentingnya perlindungan khusus bagi Wanita Hamiil. Jadi tidak hanya terbatas pada gerak-gerik tubuh. Juga dari segala bentuk gangguan ketika dalam posisi diam.
Ini tidak kalah penting. Malah mengabaikan hal ini bisa beresiko/berdampak pada keguguran atau kecelakaan. Para peneliti sampai sekarang terus berusaha mencari jawaban tentang bagaimana caranya agar tubuh wanita tidak menjadi daya tarik nyamuk apapun, khususnya ketika hamil.
Lindsay sendiri mengharapkan adanya intervensi insektisida. Artinya, kelambu dibubuhi racun serangga tersebut meskipun caranya harus diperhatikan dengan cermat dan tepat. Metode lain mengantisipasi gigitan nyamuk malaria pada Wanita Hamil antara lain dengan mengembangkan/memanfaatkan aplikasi sabun. Meskipun tidak membebaskan 100 persen tetapi bisa menekan gangguan tersebut secara signifikan.
Kerjasama dengan para ilmuan asing pun sudah dilakukan. Misalkan dengan akademisi asal Belanda. Mungkin karena di negeri ini persoalan/kajian tentang nyamuk sudah sangat sarat. Sehingga lebih memudahkan dalam menghasilkan solusi tepat guna. Memang masalah malaria dewasa itu terus menjadi perhatian berbagai lebaga kesehatan level internasional. Kabarnya penyakit ini telah menewaskan sekitar 1,1 juta per tahunnya di seluruh dunia.
Sekitaran 90 persennya terjadi di Afrika. Sedangkan dua per tiganya adalah anak-anak. Pada Wanita Hamil, malaria antara lain menyebabkan anemia. Selain itu telah mengakibatkan keguguran/kematian pada bayi. Banyak juga bayi lahir dengan berat rendah dimana antara lain karena faktor malaria juga pada pihak ibunya. (ans: Ns Id)
Saturday, 20 September 2014
Bayi Mencium Rasa Takut Lewat Bau Ibunya
Bayi Mencium Rasa Takut Lewat Bau Ibunya. Sebuah Studi terbaru dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Science menunjukkan bahwa bayi dapat mencium rasa takut. Mereka belajar mendeteksi suatu ancaman dan mengingatnya sepanjang waktu hanya dengan mencium bau ibu mereka saat ketakutan. Mereka pada dasarnya mendapatkannya dari pengalaman ibu mereka," ujar pemimpin peneliti, Jacek Debiec dari University of Michigan Medical School di Amerika Serikat seperti dilansir India Express.
"Yang terpenting, memori maternal yang ditransmisikan ini bersifat jangka panjang, sementara untuk jenis pembelajaran bayi lainnya, jika tidak dilakukan berulang-ulang, maka akan hilang," tambahnya. Dalam percobaan pertama yang dilakukan secara langsung, para peneliti mempelajari beberapa induk tikus yang telah memahami rasa takut pada bau peppermint.
Mereka mengajarkan rasa takut ini dengan memberikan sengatan listrik ketika para induk ini mencium aroma peppermint sebelum mereka hamil. Hasil percobaan memperlihatkan, para induk tikus "mengajarkan" rasa takut yang sama pada bayi mereka di hari-hari pertama kehidupan melalui alarm bau yang dikeluarkan selama ketakutan.
Melalui pencitraan otak khusus para peneliti memusatkan perhatian pada struktur otak yang disebut amigdala lateral sebagai lokasi kunci tentang pemahaman rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan, hanya melalui reaksi ketakutan dari ibu mereka terhadap bau peppermint, sudah cukup untuk membuat bayi tikus yang baru lahir takut pada hal yang sama.
Kemudian, ketika para peneliti memberi para bayi tikus sebuah zat yang dapat memblokir aktivitas amigdala, para bayi ini gagal belajar rasa takut pada bau peppermint. "Ini menunjukkan, mungkin ada cara untuk mencegah anak-anak memahami respon ketakutan tidak rasional dari ibu mereka, atau mengurangi dampaknya kata Debiec. (ans: Ant)
"Yang terpenting, memori maternal yang ditransmisikan ini bersifat jangka panjang, sementara untuk jenis pembelajaran bayi lainnya, jika tidak dilakukan berulang-ulang, maka akan hilang," tambahnya. Dalam percobaan pertama yang dilakukan secara langsung, para peneliti mempelajari beberapa induk tikus yang telah memahami rasa takut pada bau peppermint.
Mereka mengajarkan rasa takut ini dengan memberikan sengatan listrik ketika para induk ini mencium aroma peppermint sebelum mereka hamil. Hasil percobaan memperlihatkan, para induk tikus "mengajarkan" rasa takut yang sama pada bayi mereka di hari-hari pertama kehidupan melalui alarm bau yang dikeluarkan selama ketakutan.
Melalui pencitraan otak khusus para peneliti memusatkan perhatian pada struktur otak yang disebut amigdala lateral sebagai lokasi kunci tentang pemahaman rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan, hanya melalui reaksi ketakutan dari ibu mereka terhadap bau peppermint, sudah cukup untuk membuat bayi tikus yang baru lahir takut pada hal yang sama.
Kemudian, ketika para peneliti memberi para bayi tikus sebuah zat yang dapat memblokir aktivitas amigdala, para bayi ini gagal belajar rasa takut pada bau peppermint. "Ini menunjukkan, mungkin ada cara untuk mencegah anak-anak memahami respon ketakutan tidak rasional dari ibu mereka, atau mengurangi dampaknya kata Debiec. (ans: Ant)
Friday, 19 September 2014
Letakkan Tangan di Dada Jika Ingin Jujur Dipercaya
Perilaku meletakkan tangan di dada dapat membuat Anda lebih dipercaya orang lain dan memaksa Anda untuk mengatakan yang sebenarnya. Para Peneliti dari University of Social Science dan Humanities in Sopot, Polandia, Michael Parzuchowski, dan Bogdan Wojciszke mengatakan orang-orang lebih mungkin untuk mengatakan yang sebenarnya ketika mereka meletakkan tangan di hati mereka.
Mereka juga percaya efek saat orang mengangkat tangan mereka saat pengambilan sumpah. "Empat studi menunjukkan gerakan simbol terkait kejujuran (meletakkan tangan di hati) meningkatkan kejujuran yang dirasakan orang lain, dan meningkatkan kejujuran yang ditunjukkan dalam perilaku sendiri," tulis para peneliti dalam Journal of Nonverbal Behavior seperti dilansir Medical Daily.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, tim peneliti melakukan beberapa kali percobaan dengan jumlah partisipan dan objek percobaan berbeda-beda. Pada percobaan ke dua misalnya. Tim peneliti meminta 37 mahasiswa untuk menilai calon pekerja mana yang mereka lebih percaya. Hasil percobaan ini menunjukkan hampir semua mahasiswa percaya pada calon pekerja yang meletakkan tangannya di dada saat berbicara.
Hasil percobaan serupa ditemukan pada percobaan ke tiga. Pada percobaan ini para peneliti meminta 48 siswa menilai penampilan wanita. "Ketika ada kesempatan untuk berbohong tentang penampilan seseorang, orang-orang meletakkan tangan mereka di hati mereka tetap lebih jujur, bahkan jika itu berarti tidak sopan," tulis tim peneliti.
Dasar dari pecobaan ini hanya menunjukka bahwa meletakkan tangan di dada (hati) mungkin memaksa kita untuk berprilaku lebih bermoral. Bagaimanapun, para pembohong dapat menggunakan teknik ini untuk memanipulasi orang lain agar percaya pada apa yang mereka katakan. Oleh karenanya, Parzuchowski dan Wojciszke memperingatkan gerakan sederhana seperti ini tidak harus diambil sebagai "serum kebenaran". (ans: Ant)
Mereka juga percaya efek saat orang mengangkat tangan mereka saat pengambilan sumpah. "Empat studi menunjukkan gerakan simbol terkait kejujuran (meletakkan tangan di hati) meningkatkan kejujuran yang dirasakan orang lain, dan meningkatkan kejujuran yang ditunjukkan dalam perilaku sendiri," tulis para peneliti dalam Journal of Nonverbal Behavior seperti dilansir Medical Daily.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, tim peneliti melakukan beberapa kali percobaan dengan jumlah partisipan dan objek percobaan berbeda-beda. Pada percobaan ke dua misalnya. Tim peneliti meminta 37 mahasiswa untuk menilai calon pekerja mana yang mereka lebih percaya. Hasil percobaan ini menunjukkan hampir semua mahasiswa percaya pada calon pekerja yang meletakkan tangannya di dada saat berbicara.
Hasil percobaan serupa ditemukan pada percobaan ke tiga. Pada percobaan ini para peneliti meminta 48 siswa menilai penampilan wanita. "Ketika ada kesempatan untuk berbohong tentang penampilan seseorang, orang-orang meletakkan tangan mereka di hati mereka tetap lebih jujur, bahkan jika itu berarti tidak sopan," tulis tim peneliti.
Dasar dari pecobaan ini hanya menunjukka bahwa meletakkan tangan di dada (hati) mungkin memaksa kita untuk berprilaku lebih bermoral. Bagaimanapun, para pembohong dapat menggunakan teknik ini untuk memanipulasi orang lain agar percaya pada apa yang mereka katakan. Oleh karenanya, Parzuchowski dan Wojciszke memperingatkan gerakan sederhana seperti ini tidak harus diambil sebagai "serum kebenaran". (ans: Ant)
Tuesday, 16 September 2014
Kurangi Resiko Stroke Dengan Mengkonsumsi Sayuran dan Buah
Kurangi Resiko Stroke Dengan Mengkonsumsi Sayuran dan Buah. Sebuah penelitian terbaru dari American Heart Association (AHA) menunjukkan, konsumsi 200 gram/hari sayuran dan buah-buahan dapat mengurangi resiko stroke. Badan kesehatan dunia, WHO, memperkirakan peningkatan konsumsi sayuran dan buah hingga 600 gram/hari dapat mengurangi resiko stroke sebanyak 19 persen.
Untuk keperluan studi, AHA melakukan meta analisis pada 20 studi yang dipublikasikan 19 tahun terakhir, demi memperkirakan efek umum konsumsi sayuran dan buah pada stroke. Meta analisis ini mencakup 760.629 orang partisipan dan 16.981 kasus stroke. Hasil meta analisi menunjukkan, konsumsi 200 gram buah/hari menurunkan resiko stroke 32 persen. Resiko stroke menurun 11 persen jika mengkonsumsi 200 gram sayuran/hari.
"Memperbaiki diet dan gaya hidup penting untuk mengurangi resiko stroke dan jantung pada semua populasi. Secara khusus, diet kaya buah-buahan dan sayuran sangat dianjurkan karena memenuhi mikronutrien dan makronutrien dan asupan serat," ujar penulis studi, dari Medical College of Qingdao University in Qingdao, China, Dr. Yan Qu, seperti dilansir Medical News Today.
Hasil penelitian juga menunjukkan, konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan juga dapat menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi mikrovaskular dan berefek menguntungkan untuk indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kolesterol, peradangan dan stres oksidatif.
Efek menguntungkan dari konsumsi kedua jenis makanan ini dapat dirasakan pria dan perempuan berapapun usianya. AHA merekomendasikan, orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi 4-5 porsi sayuran dan buah-buahan per hari.
Semakin bervariasi warna dan tipe sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi maka semakin banyak asupan vitamin, mineral dan serat pada tubuh. Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke ini, disebutkan pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan tinggi, kasus stroke menurun 42 persen selama empat tahun terakhir.
Namun, pada negara-negara yang masyarakatnya berpendapatan menengah, kasus stroke justru dua kali lipat lebih tinggi. Kemudian angka kematian tertinggi akibat stroke ditemuakn pada negara ytang masyarakatnya berpenghasilan rendah. Pada 2010, bahkan stroke menjadi penyebab utama kematian di China.
Para ahli kesehatan sepakat perbaikan diet dan gaya hidup, penting untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskular pada semua populasi. Bagian penting dari perbaikan diet adalah mendorong orang-orang mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan. Hanya saja, prevalensi konsumsi kedua jenis makanan ini rendah di seluruh dunia, terutama di negara yang masyarakatnya berpendapatan rendah. (ans: Ant)
Manfaat Diet Bagi Perempuan Jepang Bantu Perpanjang Harapan Hidup
Manfaat Diet Bagi Perempuan Jepang Bantu Perpanjang Harapan Hidup. Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa diet perempuan Jepang yang kaya ikan mentah dan teh hijau terbukti sehat dan membantu mereka hidup jauh lebih lama dari perempuan Inggris.
Menghindari makanan khas Barat yang kaya dengan susu dan roti, membuat para perempuan Jepang rata-rata hidup sampai sekitar 86,4 tahun, lebih lama dibandingkan para perempuan Inggris rata-rata hanya hidup 82,7 tahun.
Hasil penelitian Kantor Statistik Nasional (Office fo National Statistics/ONS) Inggris menyebutkan, para perempuan Inggris kemungkinan bisa meningkatkan harapan hidup mereka jika mengikuti gaya hidup para perempuan Jepang, demikian laporan The Times. Diet orang Jepang yang sarat biji-bijian, sayuran dan kedelai membuat para perempuan Jepang mengkonsumsi sekitar 25 persen lebih sedikit kalori daripada wanita Inggris.
Perempuan Jepang rata-rata memakan tiga sajian ikan dalam sepekan dengan porsi kecil. Selain itu, penggunaan sumpit diyakini dapat memperlambat proses makan dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyadari apa saja yang telah dikonsumsi sehingga orang cenderung makan lebih sedikit.
Kebiasaan minum teh hijau juga sudah lama diketahui bermanfaat bagi kesehatan tapi penelitian baru menemukan bahwa teh hijau baik untuk kesehatan jiwa. Bahkan, para Ilmuwan mengklaim teh hijau dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif, khususnya cara kerja daya ingat.
Penemuan terbaru menunjukkan teh hijau dapat digunakan untuk mengobati demensia dan gangguan jiwa lainnya. Para Ilmuwan dari University of Basel di Swiss menemukan bahwa ekstrak teh hijau bisa meningkatkan konektivitas sehingga memperbaiki cara kerja memori, demikian seperti dilansir laman Daily Mail. (ans: Ant)
Menghindari makanan khas Barat yang kaya dengan susu dan roti, membuat para perempuan Jepang rata-rata hidup sampai sekitar 86,4 tahun, lebih lama dibandingkan para perempuan Inggris rata-rata hanya hidup 82,7 tahun.
Hasil penelitian Kantor Statistik Nasional (Office fo National Statistics/ONS) Inggris menyebutkan, para perempuan Inggris kemungkinan bisa meningkatkan harapan hidup mereka jika mengikuti gaya hidup para perempuan Jepang, demikian laporan The Times. Diet orang Jepang yang sarat biji-bijian, sayuran dan kedelai membuat para perempuan Jepang mengkonsumsi sekitar 25 persen lebih sedikit kalori daripada wanita Inggris.
Perempuan Jepang rata-rata memakan tiga sajian ikan dalam sepekan dengan porsi kecil. Selain itu, penggunaan sumpit diyakini dapat memperlambat proses makan dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyadari apa saja yang telah dikonsumsi sehingga orang cenderung makan lebih sedikit.
Kebiasaan minum teh hijau juga sudah lama diketahui bermanfaat bagi kesehatan tapi penelitian baru menemukan bahwa teh hijau baik untuk kesehatan jiwa. Bahkan, para Ilmuwan mengklaim teh hijau dapat meningkatkan beberapa fungsi kognitif, khususnya cara kerja daya ingat.
Penemuan terbaru menunjukkan teh hijau dapat digunakan untuk mengobati demensia dan gangguan jiwa lainnya. Para Ilmuwan dari University of Basel di Swiss menemukan bahwa ekstrak teh hijau bisa meningkatkan konektivitas sehingga memperbaiki cara kerja memori, demikian seperti dilansir laman Daily Mail. (ans: Ant)
Efek Stress Dapat Turunkan Kualitas Sperma
Kondisi ini pada akhirnya mempengaruhi konsentrasi, bentuk dan kemampuan sperma membuahi sel telur. Menurut American Society for Reproductive Medicine,infertilitas atau ketidaksuburan sama-sama berpengaruh pada pria dan wanita, dan kualitas air mani merupakan indikator kunci dari kesuburan laki-laki.
"Pria yang merasa stres lebih mungkin memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dalam ejakulasi mereka dan sperma mereka lebih cenderung menjadi cacat atau memiliki gangguan motilitas," ujar asisten profesor Epidemilogi dari Mailman School of Public Health, Pam Faktor Litvak, Ph.D, seperti dilansir Science Daily. Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti mempelajari sekitar 193 orang pria berusia 38-49 tahun, dalam studi tentang Lingkungan dan Reproduksi di Kaiser Foundation Health Plan in Oakland, California.
Para partisipan diminta menyelesaikan tes untuk mengukur pekerjaan dan kehidupan stress pada skala subyektif (bagaimana mereka merasa secara keseluruhan) dan skala obyektif (peristiwa kehidupan di balik stres). Mereka juga diminta menyediakan sampel air mani. Kemudian, teknisi dari Universitas California, Davis, menilai sampel untuk konsentrasi air mani, penampilan sperma dan motilitas dengan menggunakan metode standar yang digunakan dalam pengujian kesuburan.
Hasil penelitian memperlihatkan, stres dalam hidup menurunkan kualitas air mani, bahkan setelah memperhitungkan kekhawatiran pria mengenai kesuburan, sejarah masalah kesehatan reproduksi, atau masalah kesehatan mereka yang lain. Stres di lingkungan kerja bukan faktor yang mempengaruhi, namun para peneliti mengatakan hal ini masih dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi pria.
Namun mereka mengatakan, menganggur tidak dapat menyelesaikan masalah ini. Pria pengangguran justru memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan mereka yang bekerja, terlepas bagaimana stres yang mereka alami. Sebanarnya, belum dapat sepenuhnya dipahami bagaimana stres mempengaruhi kualitas air mani. Hal ini mungkin dipicu pelepasan hormon steroid disebut glukokortikoid, yang pada gilirannya bisa menumpulkan kadar testosteron dan produksi sperma.
Kemungkinan lainnya adalah stres oksidatif, yang telah terbukti mempengaruhi kualitas sperma dan kesuburan. "Stres telah lama diidentifikasi memiliki pengaruh pada kesehatan. Penelitian kami menunjukkan kesehatan reproduksi pria juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka," kata Terese Janevic,PhD., penulis pertama studi dan asisten profesor di Rutgers School of Public Health.
Meskipun beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara stres dan kualitas semen, penelitian ini adalah yang pertama untuk melihat langkah-langkah subyektif dan obyektif dari stres dan menemukan hubungan antara konsentrasi air mani, penampilan sperma dan motilitas.
Hasil ini dipublikasikan secara online dalam Jurnal Fertility dan Sterility. (ans: Ant)
Monday, 15 September 2014
Manfaat Mimpi Sadar, Mungkin Anda Sosok Beruntung
Sebuah penelitian terbaru menyimpulkan orang yang mengalami lucid dreaming atau "mimpi sadar", yakni saat tidur dia sadar sedang bermimpi, ternyata dapat masih lebih baik dalam memecahkan masalah.
"Dapat diyakini, bagi orang tidur yang sadar dia sedang mimpi, mereka bisa melampaui realitas mimpi, dan sadar sedang bermimpi," ujar peneliti studi, Dr. Patrick Bourke sekaligus dosen senior dari Lincoln School of Psychology.
"Kemampuan kognitif yang sama juga ditemukan pada orang yang punya kemampuan berpikir beda untuk memecahkan masalah," tambah dia seperti dilansir siaran pers Universitas Lincoln. Dalam studi yang dipublikasikan dalam Jurnal American Psychological Association ini, para peneliti mempelajari 68 orang berusia 18 dan 25 tahun. Beberapa dari mereka pernah mengalami mimpi sadar dalam waktu satu bulan.
Para peneliti lalu meminta mereka memecahkan 30 buah masalah yang dibuat untuk menguji wawasan. Masing-masing masalah terdiri atas tiga kata dan satu kata solusi. Masing-masing dari tiga kata ini dapat dikombinasikan dengan kata solusi untuk menciptakan satu kata majemuk baru. Misalnya, kata "sand", "age", dan "mile" maka kata penghubung nya adalah "stone".
Hasil penelitian memperlihatkan, orang yang beberapa kali mengalami mimpi jelas menyelesaikan 25 persen lebih banyak masalah itu dibandingkan mereka yang tidak atau belum mengalami mimpi yang jelas. Hanna Shaw, yang juga terlibat dalam studi ini mengatakan, kemampuan mengalami mimpi sadar adalah sesuatu yang dapat dipelajari.
"Kami tidak sepenuhnya yakin mengapa orang secara alami bermimpi jelas, lebih baik dibandingkan yang lainnya, meskipun ini adalah ketrampilan yang dapat diajarkan," katanya.
"Misalnya, Kamu bisa membiasakan bertanya pada diri sendiri" Apakah ini mimpi?". Jika Kamu melakukan hal ini sepanjang hari ketika terjagadan menjadikannya kebiasaan, maka hal ini dapat menyambung ketika Kamu bermimpi," tambah Hannah. (ans: Ant)
Saturday, 13 September 2014
Stroke Pulih - Permainan Virtual Buat Stroke Lebih Cepat Jalan
Setelah mengalami serangan stroke, seseorang biasanya butuh waktu beberapa lama sebelum bisa berjalan lagi. Namun sekelompok peneliti mencoba membuat sebuah permainan virtual yang konon dapat mempercepat pemulihan mereka.
Untuk keperluan studi ini, peneliti melibatkan 59 pasien dari Stroke Rehabilitation Research di Elisabeth Bruyere Hospital, Ottawa, Kanada, yang baru-baru ini mengalami Stroke dan membaginya ke dalam dua kelompok secara acak.
Dengan didampingi sejumlah terapis, tiap partsipan diminta berpartisipasi dalam 10-12 permainan virtual, yang berdurasi masing-masing selama 20 menit dalam waktu 3 minggu. Permainanya antara lain menendang bola ke gawang dan snowboarding, yang kesemuanya sengaja dirancang agar pemainnya mengubah-ubah posisi mereka. Namun satu kelompok diminta bermain sambil berdiri, sedangkan kelompok lainnya sembari duduk. Kemudian mobilitas partisipan diukur, dan hasilnya kedua kelompok mengalami peningkatan mobilitas, hanya saja kelompok yang berdiri mendapat poin lebih.
Pasalnya pasca terapi, partisipan yang duduk hanya bisa berjalan hingga 70 langkah dalam dua menit. Namun partisipan yang bermain sambil berdiri rata-rata bisa mencapai 111 langkah dalam kurun waktu yang sama. Mereka yang bermain sambil berdiri juga tak perlu lagi mengikuti tes mobilitas standar bagi pasien stroke, dimana tiap pasien diminta turun dari kursi roda, berjalan kaki sebentar lalu kembali lagi ke kursi roda lagi.
Dengan hasil seperti ini, ketua tim peneliti, Dr Hillel Finestone yang juga kepala Stroke Rehabilitation Research menduga pasien yang berdiri saat berpartisipasi dalam permainan virtual juga akan pulih lebih cepat ketimbang yang hanya duduk sepanjang permainan. (ans: dtc)
Friday, 12 September 2014
Bahaya Tidur Dengan Ponsel
Belum punya pasangan, jadi tidur malam ditemani ponsel? Ah.. so nerd!
Jaman sekarang, kalau bisa sebelum tidur dan bangun tidur bukannya berdoa ucap syukur, atau mencium pasangan. Namun, memeriksa ponsel Anda! Apa ada pesan masuk, BBM masuk, update path terbaru, dan sebagainya. Tenang, jika Anda merasa tersindir, Anda tidak sendiri kok.
Menurut survei dari Ofcom, delapan dari sepuluh orang tetap terjaga di sebelah ponsel semalaman, kemudian setengahnya menggunakan ponsel sebagai alarm. Atas temuan tersebut, para ahli menemukan keburukan-keburukan sifat tersebut. Kebiasaan tersebut dapat mengganggu waktu tidur sehingga individu tak memiliki tidur yang cukup serta berpotensi menyebabkan insomnia dan masalah tidur lainnya.
Efek yang lebih kontroversial, tidur di samping ponsel menimbulkan pusing dan sakit kepala. Masalah tersebut muncul dari layar terang pada ponsel modern. Cahaya akan merangsang retina yang mengirimkan pesan ke otak sehingga mengganggu irama tubuh. Secara efektif, tubuh tertipu bahwa individu sedang merasakan kondisi di siang hari.
Tidur enaknya lampu dimatikan, atau paling tidak temaram. Kenapa? Semua cahaya buatan, baik dari bola lampu standar maupun lampu neon dapat menghambat pelepasan melatonin saat tidur, ini membuat seseorang terjaga lebih lama. Diduga cahaya dari ponsel memiliki efek yang lebih besar.
Menurut Debra Skene, seorang neuroendocrinologist dari University of Surrey, pengguna hanya tahu bahwa ponsel memancarkan cahaya putih saja. Tapi sebenarnya, terdapat beragam warna yang berbeda dan juga gelombang panjang yang dipancarkan ponsel. Peneliti menemukan, ada bias cahaya biru dari layar ponsel.
Inilah sebabnya mengapa pembaca sesuatu di ponsel atau tablet sebelum tidur, dapat membuat seseorang lebih terjaga daripada membaca buku dengan lampu.
"Seseorang akan tidur lebih baik, jika kamar tidur bebas dari ponsel dan perangkat elektronik lainnya," kata Guy Meadown, spesialis insomnia dari The Sleep School, London. Mudahkan? Mulai malam ini, jangan tidur bareng ponsel atau gadget lain. Taruh mereka di atas meja, jauh dari tempat tidur. (ans: agc)
Thursday, 11 September 2014
Kalimat Positif Bisa Jadi Bumerang bagi Perendah Diri
Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Personality dan Social Psychology, untuk orang yang rendah diri, dorongan yang meningkatkan penghargaan diri dari orang lain yang justru bisa menjadi bumerang.
Hasil temuan studi menunjukkan, orang-orang yang rendah diri cenderung melawan usaha teman-teman mereka yang mencoba membantu mereka merasa lebih baik, khususnya strategi yang disebut "positive thinking", yakni menyusun kembali suatu situasi menjadi lebih positif.
"Orang yang rendah diri selalu merasa lebih nyaman dan memilih berinteraksi dengan orang lain yang melihat mereka seperti melihat diri mereka sendiri," ujar peneliti studi, Denise Marigold,Ph.D, seperti dilansir Huffington Post. "Jika saya mengatakan hal negatif tentang hidup saya, saya tidak ingin seseorang berdebat dengan saya," tambah asisen profesor dalam studi pembangunan sosial, University of Waterloo's Renison University College itu.
Menurut Marigold, untuk orang yang rendah diri, kalimat seperti "Tidak, kau salah, Saya rasa kau luar biasa!" atau "hidup ini indah!" dapat disalahpahami dan dianggap seakan tidak ada satupun yang mengerti mereka. "Ketika orang lain mencoba menambah semangat mereka, dapat saja (orang rendah diri) merasa ada sesuatu yang salah dengan perasaan atau pikiran mereka," kata Marigold.
Sementara itu, menurut psikolog, Celeste Gertsen, Ph.D, orang yang rendah diri lebih rentan, sensitif dan waspada pada lingkungan mereka. "Mereka sering membesar-besarkan pernyataan-pernyataan negatif yang orang katakan pada mereka,..,' ujar Gertsen, yang tidak terlibat dalam studi. Gertsen mengatakan, jika seseorang mengatakan sesuatu yang menyakitkan pada orang yang rendah diri, maka dia akan menginternalisasi hal itu lebih dari orang yang memiliki sensetivitas lebih tinggi.
Terdapat beberapa kalimat yang memunculkan kesalahpahaman pada orang yang rendah diri. Marigold mengungkapkan, ketika seseorang tidak merasa optimis setelah putus (dengan pasangannya), ekspresi optimisme tidak akan diterima. Misalnya," Kau hebat, kau akan menemukan seseorang yang lain secepatnya", "Ini bukan masalah besar, kau akan bangkit". Menurut Marigold, kalimat-kalimat ini bagi orang yang rendah diri justru dianggap meremehkan. (ans: Ant)
Wednesday, 10 September 2014
Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anda
Rasa percaya diri dapat memunculkan hal positif bagi Anda, salah satunya Anda akan lebih mungkin untuk mencapai tujuan pribadi. Oleh karenya, menurut penelitian, 80 persen orang dewasa ingin merasa lebih percaya diri.
Berikut terdapat sejumlah cara agar rasa percaya diri Anda meningkat menurut Pengajar dari The London Confidence Coach, Georgia Elliot, seperti dilansir Female First.
Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anda
1.Abaikan Kritik Negatif
Abaikan kritik negatif dari orang lain karena dapat membuat Anda ragu-ragu pada diri sendiri. Hal ini dapat memicu berkurangnya penghargaan terhadap diri sendiri. Usahakan kelilingi diri Anda dengan orang yang berpikiran positif sehingga membuat Anda memiliki penilaian baik terhadap diri.
2.Lakukan Perjalanan
Cara ini dapat memberi Anda wawasan yang lebih besar tentang dunia ini dan memperluas pengalaman hidup Anda. Sebaiknya, pergilah ke tempat yang belum pernah didatangi.
3.Jangan Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Musuh besar rasa percaya diri adalah membandingkan diri Anda dengan orang lain. Berhentilah merasa khawatir dengan diri Anda. Sebaliknya, fokuslah pada keunikan yang Anda miliki.
4.Sediakan Waktu Untuk Diri Sendiri
Penghargaan terhadap diri berakar dari bagaimana pendapat Anda tentang diri Anda. Jadi, kurangilah menekan diri sendiri dan bertemanlah dengan diri sendiri.
5.Berpenampilan yang Baik
Berapapun usia Anda, atau tingkatkan kondisi hidup Anda sebaiknya tetap sediakanlah waku untuk berpenampilan yang baik. Cobalah cari gaya yang cocok dengan diri Anda untuk membuat sedikit perbedaan.
6.Perluaslah Pengetahuan
Perluaslah pengetahuan Anda misalnya denan belajar bahasa Asing, keterampilan tertentu. Cara ini cukup bagus untuk mengembangkan pikiran dan meningkatkan kepercayaan diri.
7.Cobalah Untuk Rileks
Sekitar 90 persen dari apa yang seringkali kita khawatirkan tidak benar-benar terjadi. Jadi, jangan biarkan stres merusak rasa percaya diri Anda. Cobalah meluangkan waktu untuk benar-benar bermeditasi sekitar 15 menit dalam sehari.
8.Lakukanlah Latihan Fisik
Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dapat merangsang keluarnya endorfin dalam tubuh Anda. Hal ini dapat benar-benar membuat Anda merasa satu juta kali lebih baik tentang diri Anda.
9.Jangan Terlalu Berkutat Dengan Masa Lalu yang Negatif
Pengalaman masa lalu yang negatif dapat menjadi penghalang bagi kepercayaan diri. Janganlah terlalu berkutat dengan hal ini. Kini saatnya Anda fokus ingin menjadi apa yang pada masa kini dan masa depan.
10.Tambahlah Rasa Percaya Diri
Penghargaan terhadap diri adalah soal perasaan baik tentang diri Anda. Jadi, tambahlah rasa percaya diri Anda, misalnya dengan menambah pengetahuan, memiliki nafas yang segar, aroma tubuh yang wangi dan penampilan yang menawan. (ans:Ant)
Beda Pria dan Wanita Saat Mengalami Stres
Semua orang, baik wanita atau pria pasti mengalami stres, tapi dampaknya bisa berbeda-beda. Stres membuat pria lebih egois, sedangkan pada wanita membuat mereka lebih sosial.
Perbedaan tersebut diungkap dalam sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti. "Ada batas halus antara kemampuan mengidentifikasi dengan orang lain dan mengambil perspektif mereka. Seperti bersifat empatik dan ketidakmampuan untuk membedakan antara diri sendiri dan orang lain, sehingga bertindak egosentris," papar penulis studi Dr Giorgia Silani dari Sekolah Internasional untuk Studi Lanjutan (Sissa) di Trieste, Italia yang bekerjasama dengan para peneliti dari Universitas Freiburg di Jerman dan Universitas Vienna di Swiss.
Tim peneliti tersebut meminta responden melakukan beberapa hal yang bisa memicu stres. Seperti berbicara di depan umum dan menjawab soal matematika dengan perhitungan di kepala mereka (tanpa coret-coretan di kertas). Mereka kemudian juga harus meniru gerakan tertentu, mengidentifikasi emosi mereka dan orang lain dan menilai sesuatu dari perspektif orang lain.
"Apa yang kami amati adalah bahwa stres memperburuk kinerja laki-laki, sementara pada tingkat psikososial, perempuan lebih banyak menerima dukungan eksternal sehingga mampu berinteraksi dengan orang lain lebih baik," lanjut Silani seperti melansir nydialy.
Pada tingkat fisiologis, perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh oksitosin, hormon yang berhubungan dengan perilaku sosial. Penelitian ini telah menunjukkan bahwa perempuan menghasilkan lebih banyak oktosin dalam stres daripada pria. (ans: ic/bh)
Beda Pria dan Wanita Saat Mengalami Stres
Tuesday, 9 September 2014
Gaya Hidup Sehat Perpanjang Harapan Hidup
Para peneliti di Universitas Zurich, Swiss, untuk pertama kalinya mendokumentasikan pengaruh faktor perilaku hidup sehat pada usia harapan hidup yang hasilnya bisa dimanfaatkan dalam upaya pencegahan dan konseling kesehatan pada layanan kesehatan dasar.
Brian Martin dan koleganya dari Institute of Social and Preventive Medicine (ISPM) Universitas Zurich meneliti pengaruh empat faktor resiko penyakit terkait gaya hidup yang meliputi merokok, diet tidak sehat, aktifitas fisik dan konsumsi alkohol terhadap harapan hidup.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa individu yang merokok, banyak minum alkohol, tidak banyak melakukan aktivitas fisik dan mengkonsumsi diet tidak lebih sehat punya resiko kematian 2,5 kali lebih tinggi dalam pengertian epidemiologis dari pada individu yang menjaga kesehatannya.
"Gaya hidup sehat bisa membantu Anda seperti 10 tahun lebih muda," kata Diener, seperti dilansir laman Medical News Today. Para peneliti menggunakan data dari Swiss National Cohort (SNC) untuk studi itu dan fokus pada penyakit kardiovaskular dan kanker yang merupakan penyebab kematian terbanyak di Swiss.
Mereka berhasil menghubungkan data tentang konsumsi tembakau, konsumsi buah, aktifitas fisik, dan konsumsi alkohol dari 16.721 partisipan berusia antara 16 dan 90 tahun dari 1977 sampai 1993 dengan kematian sampai tahun 2008. Pengaruh keempat bentuk prilaku masih terlihat saat faktor resiko biologis seperti berat badan dan tekanan darah diperhitungkan.
"Pengaruh masing-masing faktor individu pada harapan hidup lebih relatif tinggi. Tapi merokok tampaknya paling berbahaya. Dibandingkan dengan kelompok non-perokok, perokok memiliki resiko meninggal dini 57 persen lebih tinggi," ujar Eva Martin-Diener.
Ia menambahkan, diet yang tidak sehat, tidak cukup olahraga dan penyalahgunaan alkohol masing-masing berdampak pada peningkatan resiko kematian sekitar 15 persen. "Kami sangat terkejut dengan resiko 2,5 kali lipat lebih tinggi ketika keempat faktor resiko digabungkan," katanya.
Dengan resiko itu, Brian Martin menjelaskan, kemungkinan seorang pria berusia 75 tahun dengan daktor-faktor resiko itu bertahan hidup sepuluh tahun berikutnya 35 persen dan tanpa resiko 67 persen. Sementara pada perempuan berusia sama 47 persen (dengan empat resiko).
Martin mengatakan bahwa gaya hidup tak sehat punya efek jangka panjang. Konsumsi tembakau, alkohol, diet tak sehat, dan tidak aktif secara fisik hampir tidak berefek pada kematian pada usia 45-55 tahun dan baru terlihat pada usia 65-75 tahun.
Ia menambahkan, kemungkinan seorang pria berusia 75 tahun tanpa faktor resiko bertahan hidup sepuluh tahun kedepan ialah 67 persen, sama dengan resiko perokok berusia 10 tahun lebih muda yang tidak berolahraga, makan tak sehat dan banyak mengonsumsi alkohol. (ans: Ant)
Konsumsi Buah-Sayur Saja Tak Bisa Turunkan Berat Badan
Para peneliti dari Universitas Alabama di Amerika Serikat menemukan bahwa konsumsi buah dan sayuran saja tidak menyebabkan penurunan berat badan seperti yang selama ini banyak diyakini orang.
Peneliti menemukan kesimpulan itu setelah melakukan kajian sistematis dan analisis data lebih dari 1.200 subyek acak untuk mengetahui efek peningkatan konsumsi buah dan sayur. "Semua studi yang telah kami kaji menunjukkan efek mendekati nol pada penurunan berat badan," kata pemimpin studi, Kathryn Kaiser, Ph.D, instruktur di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Alabama seperti dilansir New York Daily.
"Jadi saya tidak berpikir makan lebih saja merupakan pendekatan efektif untuk menurunkan berat badan karena menambahkannya pada makanan apapun yang mungkin dimakan seseorang sepertinya tidak menyebabkan perubahan berat badan," tambahnya.
Menurut inisiatif MyPlate Department Pertanian Amerika Serikat, rekomendasi konsumsi harian buah dan sayuran untuk dewasa 1,5-2 cawan untuk buah dan 2-3 cawan untuk sayur meski pelaku diet seringkali disarankan "memenuhi" asupan makanan dengan sayuran dan buah dengan asumsi makanan rendah kalori akan mengenyangkan. "Dalam konteks keseluruhan dari diet sehat, pengurangan energi adalah cara untuk membantu menurunkan berat badan, sehingga untuk mengurangi berat badan Anda harus mengurangi asupan kalori," kata Kaiser tentang hasil studinya yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition.
Ia mengatakan selama ini orang berasumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur akan menggantikan makanan kurang sehat, dan itulah mekanisme untuk menurunkan berat badan. "Namun temuan kami dari bukti terbaik yang ada menunjukkan efek tersebut tempaknya tidak ada pada orang yang hanya diinstruksikan menaikkan asupan buah dan sayuran," tambahnya.
Kendati demikian, buah dan sayur menyediakan banyak vitamin dan serat, jadi bahkan jika tidak bisa menurunkan berat badan sekalipun keduanya baik untuk kesehatan dan tidak menimbulkan masalah saat dikonsumsi, kecuali dalam jumlah yang ekstrim. (ans: Ant)
Positif dan Negatif Hubungan Anak-Orantua Lewat Handphone
Kurangnya komunikasi merupakan salah satu keluhan yang paling umum antara anak dengan orangtua. Namun, apa yang akan terjadi jika dalam kontradiksi ini ditambahkan dengan sebuah handphone?
Sekarang, setidaknya 75 persen anak-anak remaja Amerika memiliki handphone. Handphone biasanya dibelikan oleh orangtua mereka, dengan tujuan agar dapat mempertahankan hubungan yang lebih erat antara anak dengan orangtua. Selain itu, untuk alasan yang sama, selaku orantua ingin lebih memungkinkan memiliki handphone dibandingkan orang dewasa lainnya.
Peneliti senior Amanda Lenhart dari American Life Project dan Pew Research Center Online, mengatakan, "Handphone sekarang merupakan sebuah bagian komponen besar bagi pengasuh anak-anak, adalah salah satu cara seseorang dapat menghubungi anakny."
Sekarang, para peneliti mulai memelajari bagaimana penggunaan handphne itu dapat memengaruhi interaksi hubungan antara orangtua dengan anak-anak. Sifat panggilan handphone dan pihak yang menghubungi atas kehendak sendiri, berkemungkinan memengaruhi hubungan antara orangtua dan anak.
Robert S. Weisskirch, professor bidang Ilmu Perkembangan Manusia dari California State University di Monterey Bay, AS, meminta 196 pasang orangtua - anak remaja untuk menceritakan kepadanya, berapa frekuensi mereka berkomunikasi dengan segala panggilan yang berbeda melalui handphone. Ia menderetkan 18 jenis dalam tabel anak-anak remaja tentang kondisi yang berbeda atas kemungkinan mereka menghubungi orangtua, dan menyuruh mereka mengatur frekuensi panggilan telepon dalam situasi-situasi seperti isi dalam tabel: mulai dari "tidak pernah" sampai "sering".
Jenis panggilan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori: "permintaan dan konsultasi" mengacu pada anak-anak remaja menghubungi orantua, meminta izin atau memberitahu orangtua, bahwa mereka akan pulang agak terlambat; Jenis "dukungan sosial" mengacu pada alasan anak-anak menghubungi orangtua mereka mungkin perasaan mereka tertekan, ingin mendapatkan saran, atau hendak memberitahu orangtua mereka bahwa mereka merasa gembira ingin berbagi kabar baik.
Kekecewaan
Sementara kuisioner untuk orangtua meliputi berapa lama mereka menghubungi anak-anak, dan maksud menghubunginya: mengontrol keberadaan anak, memantau kondisi PR (sekolah), memeriksa dan memahami kondisi terakhir mereka atau mengekspresikan kemarahan atau kekecewaan terhadap perilaku anak-anak.
Orangtuan dan anak-anak juga mengisi kuisioner tentang hubungan mereka, termasuk tingkat kedekatan hubungan, jumlah perselisihan, serta lancar tidaknya komunikasi.
Dalam Kondisi tersebut, anak-anak lebih lebih menggambarkan orangtua mereka sebagai tipe "pendukung", dan mengatakan hubungan keduanya akrab dan komunikasinya lancar.
Disisi lain, jika orangtua kerap menelepon anak-anak untuk melacak keberadaan mereka, mengawasi pekerjaan rumah atau menunjukkan kekecewaan, maka kedua belah pihak akan menimbulkan lebih banyak perselisihan, kepercayaan diri anak-anak kerap akan menjadi kandas.
Jika dikaji secara tuntas, handphone bisa mungkun merupakan suatu sarana yang dapat meningkatkan hubungan antar orangtua dan anak, namun mungkin pada tahap pubertas ini anak-anak mulai merasakan kemerdekaannya tetapi masih membutuhkan bimbingan orangtua ketika mengambil keputusan.
Meningkatkan
Studi ini membuat orang menyadari, bahwa kecemasan dan rasa takut orangtua terhadap anak untuk mengawasi, membuat aturan bagi anak lewat telepon akan menimbulkan efek negatif.
Robert menambahkan: "Anak-anak remaja perlu tahu bagaimana selayaknya menggunakan produk teknologi yang telah masuk ke kehidupan sehari-hari ini." (ans: cn.nytc/elz)
Saturday, 6 September 2014
Depresi Beri Beban Rasa Malu
Berbeda dengan penyakit fisik, penyakit kesehatan mental seperti depresi memberi beban malu yang lebih besar.
Psikiater di New York, Harold Koplewicz mengatakan depresi sebenarnya gangguan kesehatan umum dan dapat diobati. Namun sayangnya ini menyebabkan orang lain memandang Anda sebagai lemah. "Sayangnya ia datang dengan beban malu," kata Koplewicz.
Presiden Manhattans Child Mind Institute ini menjelaskan depresi biasanya menyerang untuk pertama kalinya pada masa remaja dan memiliki efek samping dalam hal persepsi di masyarakat. "Jika Anda memiliki penyakit fisik, Anda masih dianggap dan orang tidak menilai Anda lemah. Tapi dengan depresi, orang selalu menilai, mereka mengatakan bahwa Anda sebagai orang yang lemah," ujarnya.
Ia melanjutkan depresi kronis sangat berbeda dari demoralisasi atau ketidakbahagiaan normal yang dihasilkan akibat putus, kehilangan pekerjaan atau hambatan lain dalam hidup. Depresi adalah berasal dari faktor internal yang disebabkan oleh otak.
Seringkali, seperti halnya dengan Williams, yang memiliki gangguan bipolar dan berjuang dengan kecanduan, pasien "mengobati diri" dengan menggunakan obat-obatan terlarang dengan maksud menghilangkan kesedihan dengan konstan. Akan tetapi pada kebanyakan kasus, pengobatan yang efektif melibatkan kombinasi dari Prozac seperti obat-obatan dan terapi psikososial.
Gejala depresi meliputi periode minimal dua pekan saat seseorang mengalami kehilangan nafsu makan, sulit tidur atau mengalami kesenangan, dan perubahan suasana hati atau konsentrasi.
Kunjungan ke internis menurut Koplewicz adalah harus menjadi langkah pertama dalam kasus-kasus seperti ini, seperti yang ia kerap anjurkan. "Pesan yang paling penting adalah jika Anda memiliki gejala-gejala tersebut, jangan malU. Hal terburuk adalah dengan tidak meminta bantuan," ujarnya seperti dilansir dari nydialy. (ans: ic/bh)
Lansia Penderita Hipertensi Hidup Lebih Lama Asal Fit
Menjadi bugar atau fit membantu pria usia lanjut usia yang memiliki tekanan darah tinggi hidup lebih lama. Penelitian di Amerika Serikat terhadap pria berusia 70 tahun ke atas dengan tekanan darah lebih tinggi membuktikan memiliki resiko kematian lebih rendah setelah melakukan latihan untuk kesehatan kardiovaskular. Pada studi yang disiarkan dalam jurnal Hipertensi, Charles Faselis, penulis utama penelitian dan timnya meneliti tes latihan dari 2.153 pasien laki-laki di Washington, DC dan Palo Alto, California VA Medical Center.
Semua peserta berada pada usia 70 tahun dan menjalani tes untuk melihat apakah pembuluh darah di hati mereka tersumbat. Mereka dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan pola latihan mereka. Mana yang memiliki pola latihan yang tinggi, moderat, rendah dan sangat rendah. Faktor-faktor lain juga dipertimbangkan yaitu indeks massa tubuh, penyakit jantung dan obat untuk pnyakit jantung. Para periset meneliti mereka selama sembilan tahun untuk mengevaluasi resiko kematian. Selama waktu itu, sekira 1.000 peserta meninggal.
Hasilnya, pria lanjut usia yang melakukan fitnes dengan pola tinggi memiliki resiko kematian 48% lebih rendah, lansia dengan pola latihan moderat memiliki resiko kematian 36% lebih rendah, mereka dengan pola latihan rendah memiliki resiko kematian 18% lebih rendah.
"Seperti kita melakukan latihan kebugaran lebih tinggi maka sebaliknya kita memiliki resiko kematian yang lebih rendah," kata Peter Kokkinos, juga penulis studi tersebut dan peneliti di bidang kardiologi di Washington DC, Veterans Affairs Medical Center kepada Reuters Health. Faselis dan timnya menekankan bahwa menjadi fit bukan berarti lari marathon atau menghabiskan berjam-jam di gym.
Bahkan orang-orang diatas usia 70 dengan tekanan darah tinggi dapat menurunkan resiko kematian dengan berjalan kaki selama sekitar setengah jam hampir setiap hari dalam seminggu, ungkap peneliti seperti melansir nydaily. (ans: ic/bh)
Friday, 5 September 2014
Diabetes Juga Bisa Bikin Pikun
Selain alzheimer dan dimensia, diabetes juga membuat pengidapnya memiliki masalah memori. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bukan hanya penyumbatan pembuluh darah yang terjadi, tapi otak benar-benar bisa menyusut.
Peneliti dalam studi yang diterbitkan di jurnal Radiologi ini melihat scan otak lebih dari 600 orang usia 55 tahun ke atas dengan diabetes tipe 2. Mereka menemukan bahwa pasien dengan diabetes memiliki otak yang lebih kecil. Ketika otak menyusut, maka sel-sel otak yang membatu berpikir dan mengingat akan mati hingga tak jarang akan terjadi kepikunan. Hilangnya sel-sel otak ini menjadi ciri-ciri alzheimer atau dimensia. Ketika seseorang kehilangan sel otak, maka ia kehilangan kemampuan untuk berfikir lebih kompleks dan juga mengingat.
"Diabetes bisa menjadi faktor risiko untuk penyakit seperti alzheimer. Selama beberapa tahun, memori dan kognitif pada otak diabetesi dikaitkan dengan pembekuan darah di otak, tapi studi kami merujuk pada penyusutan otak yang berhubungan dengan penurunan kognitif diabetesi," papar Dr R Nick Bryan, penulis utama studi.
Sementara itu, Dr Rosebud Roberts, profesor epidemologi dan neurologi Mayo Clinic di Rochester, Minnesota yang tidak terlibat dalam penelitian mengatakan ilmuwan masih mencoba memahami mengapa diabetes bisa menyebabkan kematian pada sel otak.
Hipotesa terbaik yakni terkait terlalu sedikit atau banyak glukosa dalam otak. Sebab, glukosa adalah 'makanan' otak dan ketika menderita diabetes, sel di otak mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Kemungkinan lain, terlalu banyak glukosa dalam otak juga bisa membunuh sel-sel. "Dalam hal metabolisme glukosa dan oksigen, otak diabetesi melakukan hal yang berbeda dari orang yang tidak memiliki diabetes. Radikal bebas yang masuk kemungkinan bisa merusak," tutur Roberts seperti dikutip dari CNN.
Peneliti di Joslin Diabetes Center di Boston, Dr Gail Musen mengutarakan diabetes pada dasarnya bisa menyebabkan proses penuaan lebih cepat. Maka dari itu, ia menyarankan para diabetesi untuk mengontrol keadaannya. "Rutin olahraga, jalani pola makan yang benar, jaga berat badan, kontrol ke dokter dan minum obat teratur. Perubahan gaya hidup ini tidak akan mencegah penyusutan otak tapi bisa memperlambat proses itu," tegas Dr Musen. (ans: dtc)
Nyeri Punggung Bawah Bisa Sebabkan Cacat Tubuh
Kita perlu lebih giat melakoni pola hidup sehat. Sebuah studi global menemukan, nyeri punggung bawah (NPB) lebih sering menyebabkan disabilitas ketimbang infeksi, depresi, dan gangguan jantung.
Sekelompok peneliti dari Australia telah melakukan pengkajian terhadap prevalensi NPB di seluruh dunia dan begaimana dampaknya. Merka menggunakan data dari Global Burden of Disease 2010, penelitian besar didanai oleh Bill dan Melinda Gates Foundation. Mereka menganalisis data dari 187 negara, dengan membandingkan nyeri punggung bawah terhadap 291 gangguan kesehatan lain. Hasilnya, mereka menemukan bahwa 9,4 persen partisipan studi positif memiliki nyeri punggung bawah. Menurut studi itu juga, nyeri punggung bawah merupakan penyebab nomor satu dari cacat tubuh di banyak negara. Penemuan itu kemudian dipublikasikan baru-baru ini di Annals of the Rheumatic Diseases.
"Nyeri punggung bawah adalah penyebab kecacatan nomor satu di kebanyakan negera di seluruh dunia, termasuk Australia," ujar Rachelle Buchbinder, profesor reumatologis dan epidemilogis di Universitas Monash, Melbourne. Di dalam jurnal yang sama, juga disebutkan bahwa orang yang paling beresiko mengalami NPB adalah mereka yang bekerja di sektor agraris. Pekerja sektor pertanian 3,7 kali lebih beresiko mengalami NPB dibanding pekerja kantoran. Demikian menurut penuturan Tim Driscoll, pakar kesehatan okupasi dan profesor di Universitas Sydney.
Proporsi kasus nyeri punggung bawah akibat faktor pekerjaan memang telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Kendati demikian, ujar Buchbinder, dampak buruk dari NPB semakin meningkat dari tahun ke tahun. Studi yang ia lakukan menunjukkan bahwa jumlah orang yang hidup cacat akibat nyeri punggung bawah telah meningkat dari 58,2 juta orang pada tahun 1900 menjadi 83 juta orang pada tahun 2010. Mengatasi gangguan kesehatan ini, Buchbinder menyarankan agar penderitanya selalu aktif.
"Kita tahu bahwa pada mayoritas orang yang mengalami nyeri punggung akut, langkah penanganan terbaik adalah dengan tetap aktif, melakukan aktifitas yang biasa dilakukan, dan mengkonsumsi penghilang rasa nyeri jika dirasa perlu," pungkas Buchbinder, seperti dikutip dari ABC Australia. (ans: dtc)
Thursday, 4 September 2014
Arah Pandangan Bisa Mengungkapkan Perasaan
Hasil riset baru menunjukkan bahwa arah pandangan bisa mengungkapkan perasaan.
Menurut hasil penelitian, pandangan pasa wajah cenderung mengindikasikan perasaan cinta romantis sedangkan pandangan ke tubuh berhubungan dengan hasrat seksual.
Pandangan yang mengungkap perasaan ini bisa berlangsung kurang dari setengah detik, kata Stephanie Cacioppo, Direktur High-Performance Electrical Neuro Imaging Laboratory di University of Chicago, penulis hasil studi itu.
Meski masih sedikit ilmu yang diketahui tentang cinta pada pandangan pertama atau bagaimana orang jatuh cinta, ia menjelaskan, pola respon ini memberikan petunjuk pertama tentang bagaimana proses perhatian otomatis terjadi.
"Seperti tatapan mata, bisa membedakan perasaan cinta dari perasaanmenginginkan orang asing," kata Cacioppi dan koleganya dan dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Studi yang baru menguji apakah para peneliti bisa mengidentifikasi perbedaan antara perasaan cinta dan nafsu berdasarkan data lacak-mata.
Pada tes pertama, para peneliti menunjukkan 120 foto hitam putih pada 16 mahasiswa heterosksual di University of Geneva di Swiss. Setiap foto menggambarkan satu pasangan heteroseksual saling berinteraksi.
Dalam tes kedua, para mahasiswa melihat 40 foto orang menarik yang jenis kelaminnya berbeda dengan mereka. Para peneliti tidak menggunakan gambar erotis atau orang telanjang dalam percobaan mereka.
Peserta dalam kedua pengujian itu secara cepat dan tepat melaporkan apakah mereka merasakan cinta dan nafsu setelah melihat gambar-gambar itu. Menurut para peneliti, pandangan berhubungan dengan cinta dan nafsu dalam waktu yang sama, menggambarkan kemampuan otak untuk secara cepat memproses kedua emosi.
Namun analisis data lacak-nata menunjukkan bahwa mereka menatap wajah orang yang cenderung melaporkan perasaan cinta romantis. Sebaliknya, mereka yang lama memandang tubuh orang cenderung melaporkan hasrat seksual.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal Psychological Science edisi 16 Juli itu, pengujian pada perempuan dan laki-laki menunjukkan hasil yang sama. "Paradigma pelacakan mata pada akhirnya bisa menawarkan jalan diagnosis beru untuk praktik klinis harian atau pemeriksaan klinis rutin dan terapi psikiatri dan atau pasangan," kata penulis studi lain, John Cacopio, Profesor dan Direktur Center for Cognitive and Social Neuroscience di University of Chicago. (ans: Ant)
Manfaat Tanaman Kecubung
Kecubung adalah tanaman penghasil bahan untuk obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini termasuk keluarga Solanaceae, sekerabat dengan terung dan kentang. Kecubung termasuk tumbuhan hias dengan bunga berbentuk trompet yang besar. Kecubung biasanya berbunga putih dan ungu, namun hibridanya berbunga aneka warna.
Kecubung tumbuh di tempat yang beriklim panas dan dibudidayakan di seluruh dunia karena khasiat yang dikandungnya. Pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1753. Sedikitnya ada sembilan jenis tanaman yang biasa disebut Kecubung Kasihan (Datura metel), Kecubung Kecil (Datura stramonium), dan Kecubung Hutan (Brugmansia suaveolens). Namun yang paling umum dikenal sebagai Kecubung di Indonesia adalah Datura Metel.
Kecubung mudah ditemukan di daerah yang sejuk dengan ketinggian tanah maksimal 800 meter di atas permukaan laut. Tanaman yang tergolong sebagai tanaman perdu ini dianggap sebagai jenis tanaman beracun, terutama Kecubung dengan bunga berwarna putih yang paling beracun diatara jenis Kecubung lainnya. Tinggi tanama ini tidak lebih dari 2 meter dan memiliki batang yang tebal dengan cabang mengembang ke sisi kanan dan kiri. Daunnya berbentuk bulat telur dengan bagian tepi yang bertekuk tajam. Sedangkan buah Kecubung yang bulat, memiliki bagian luar yang tampak berduri-duri dengan biji-biji kecil yang berwarna kuning kecoklatan di dalamnya.
Sebenarnya jenis tanaman Kecubung yang dapat dimanfaatkan sebagai obat sangat banyak, diantaranya Datura Stramonium, Datura Tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya khasiatnya berbeda-beda. Kecubung berbunga putih diantaranya adalah Atura foscuosa var alba. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara. Sedangkan Datura stramonium berasal dari Amerika Tropik.
Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung alkaoida astropin seperti pada tanaman Atropa belladonna, serta Hyosciamin dan Scopolamin. Ketiga alkaoida ini bersifat antikolinergik. Sampai saat ini digunakan oleh industri farmasi sebagai sumber utama hysciamin yang berkhasiat memberi efek menenangkan kejang-kejang, khususnya perut. Daunnya mengandung hyasciamin dan scopolamine yang berkhasiat mengobati asma, encok (linu tulang), dan penyakit kulit.
Obat Kolera
Penyakit kolera diakibatkan serangan basil Vibrio cholerare asiaticeae atau Vibrio komma. Basil ini terutama menyerang usus dan masuk melalui makanan. Akibatnya perut seringmengalami kejang-kejang. Penyakit ini mudah menular melalui alat pencernaan. Seringkali lalat menjadi biang penularan kolera. Gejalanya, muka pucat dan badan semakin kurus.
Untuk mengobati dengan menggunakan Kecubung, sediakan akar kecubung yang berbunga ungu, kurang lebih satu jari. Akarnya dicuci dengan air bersih, dipotong-potong, kemudian direbus dengan dua gelas air bersih. Didihkan air hingga setengahnya, diangkat dan didinginkan, sidaring dan diminum dua kali dalam satu hari dengan takaran dua sendok makan. Agar mengurangi rasa pahit, boleh ditambahkan madu murni secukupnya.
Untuk proses penyembuhan kolera cukup dengan meminum rebusan akarnya. Hal ini karena alkaloida pada akar lebih rendah daripada dalam daun dan bunganya. Alkaoida atripine, Hyosiciamin dan Scopolamine selain memberikan efek menenangkan kejang-kejang, juga mampu melepaskan senyawa yang beredar dalam tubuh kita sebagai penghubung urat saraf.
Ternyata ketiga zat berkhasiat tadi yang berasa pahit itu bersifat racun cespleng bagi kolera, baik hasil Vibrio cholera atau Vibrio komma dapat dilumpuhkan. Namun perlu diketahui, kecubung ini mengandung racun, sehingga dalam penggunaannya harus berhati-hati.
Obat Eksim
Untuk pengobatan eksim dengan kecubung, kita ambil daun kecubung kemudian ditumbuk sampai halus. Campur dengan minyak kelapa yang bersih lalu dipanaskan hingga mendidih. Dioleskan dalam keadaan hangat pada bagian yang terkena eksim. Lakukan beberapa kali dalam sehari. Ulangi hingga sembuh.
Obat Asma
Bagi penderita Asma berumur dewasa, Kecubung dapat dijadikan rokok dengan terlebih dahulu mengeringkan dua lembar daun Kecubung atau satu bunga Kecubung. Daun atau bunga Kecubung kering lantas dilinting, lalu dibakar dan dihisap seperti rokok. Obat ini sebaiknya tidak dihisap lebih dari 1 batang dalam waktu 6 jam karena dapat menimbulkan efek ketagihan sehingga tidak cocok untuk anak-anak.
Penderita asma yang masih muda atau anak-anak dapat manghirup uap bakaran daun atau bunga Kecubung. Caranya sama seperti diatas, hanya setelah dan dan bunga dikeringkan, bahan lantas dibakar dan asapnya dihirup. Cara ini dapat meringankan penderita Asma. Kedua zat dalam Kecubung, Hipociamin dan Scopolamin (alkaliod), dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Senyawa alkaliod diketahui tersebar di seluruh bagian tanaman Kecubung mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, dan bijinya. Namun konsentrasi terbesar senyawa ini dapat ditemukan pada akar bijinya.
Obat Diare
Sama halnya dengan kolera, namun untuk pengobatan diare cukup dengan meminum air rebusan akarnya saja. Sedangkan untuk penyakit Asma (sesak napas dan bengek), sebelumnya air rebusan akar Kecubung dapat ditambahkan terlebih dahulu dengan jahe.
Dengan memanfaatkan tanaman Kecubung, kita dapat menggali kembali obat-obat tradisional yang banyak tumbuh di sekitar kita, sehingga lebih mudah dan murah dalam pengobatan penyakit. Tak ada salahnya untuk memulai dengan menanam tanaman obat-obatan ini di sekitar pekarangan rumah atau halaman yang masih dapat dimanfaatkan penggunaannya. (ans: Holdan JT Hutapea)
Pembatasan Kalori Perpanjang Harapan Hidup Monyet
Pembatasan kalori dalam diet dapat membantu memperpanjang harapan hidup dan memperbaiki kesehatan monyet rhesus, demikian menurut hasil studi terkini. Rata-rata harapan hidup monyet di kandang 26 tahun, tapi lebih dari separuh monyet didalam studi mengonsumsi diet dengan kalori terbatas bisa hidup setidaknya hingga usia 30 tahun.
Hasil studi juga menunjukkan bahwa binatang-binatang yang tidak mengkonsumsi diet rendah kalori punya resiko penyakit terkait usia hampir tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan kelompok binatang dengan diet kalori terbatas. "Studi ini penting karena menunjukkan bahwa efek menguntungkan yang konsisten kita lihat pada organisme yang lebih rendah juga terjadi pada primata dan karenanya mendukung keyakinan bahwa pembatasan kalori punya dampak menguntungkan bagi manusia," kata Ricki Colman, ilmuwan senior di Wisconsin National Primate Research Center, kepada Live Science.
Dalam studi, para peneliti mengamati 76 monyet rhesus. Setengah dari binatang itu mengkonsumsi makanan dengan kalori 30 persen lebih rendah ketika mereka berusia 7-14 tahun. Kelompok monyet lainnya tidak mendapat pembatasan konsumsi kalori. Hasilnya menunjukkan monyet yang menjalani diet dengan pembatasan kalori hidup lebih lama dan cenderung lebih tahan terhadap penyakit, berbeda dengan penelitian tahun 2012 pada 120 monyet yang juga menjalani diet dengan kalori terbatas.
Menurut studi tahun 2012, tidak ada perbedaan kesintasan antara monyet dengan diet kalori terbatas dengan yang tidak, kata para peneliti di National Institute of Aging. Colman mengatakan, ada perbedaan beberapa faktor yang menjelaskan perbedaan hasil studi kedua studi itu termasuk diantaranya komposisi diet, asal dan usia binatang.
Alasan yang lain, studi sebelumnya tidak menemukan perbedaan itu dalah karena binatang kontrol (yang seharusnya makan tanpa pembatasan kalori) sebenarnya mengkonsumsi diet yang kalorinya sedikit terbatas berdasarkan berat badannya, kata Colman.
Selain itu, ia menjelaskan, lima monyet dalam studi tahun 2012 yang mengkonsumsi kalorinya dibatasi berusia 40 tahun lebih, usia yang "sebalumnya dianggap sebagai umur terpanjang dalam spesies monyet". Karena itu hasil dua studi ini sebenarnya saling melengkapi, bukan bertentangan satu sama lain, dan menunjukkan bahwa pembatasan kalori menguntungkan, kata Coleman.
Hasil studi sebelumnya menunjukkan dampak positif pembatasan kalori pada rentang umur lalat dan binatang pengerat. Apakah primata, termasuk manusia, bisa mendapatkan keuntungan yang sama sampai sekarang belum jelas, tapi hasil studi terbaru menunjukkan menusia bisa mendapat manfaat dari pembatasan kalori. "Kami mempelajari pembatasan kalori karena itu berpengaruh besar terhadap penuaan dan kejadian penyakit yang berhubungan dengan usia," kata Rozalyn Anderson, asisten profesor geriatrik di University of Winconsin. (ans: Ant)
Monday, 1 September 2014
Wanita Usia 30-an Masa yang Paling Bikin Stres
Stres lumrah dirasakan oleh semua orang, terutama wanita. Namun, di usia 25 tahun, wanita dikatakan jauh lebih merasa bahagia dibandingkan saat berusia 34 tahun. Kok bisa?
Ya, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa di usia 34 tahun wanita akan berada pada puncak stres di kehidupannya. Dalam studi tersebut, dilakukan pengamatan terhadap 2000 wanita termasuk juga tekanan pekerjaan dan kondisi kehidupan rumah tangganya.
Hasilnya, tekanan pekerjaan dan kesulitan dalam rumah tangga lebih dirasakan wanita saat usianya 34 tahun ketimbang saat berusia 25 tahun dimana mereka justru merasa bahagia. Dikatakan salah satu peneliti, tekanan pekerjaan, mengurus rumah tangga, serta membayar kebutuhan keluarga membuat wanita usia 30-an merasa kurang bahagia dibandingkan dengan mereka yang masih berusia 20-an.
"Selain itu, pada usia 20-an wanita cenderung lebih cuek terhadap berat badan, penampilan, dan kehidupan sosial mereka, sementara di usia 30-an mereka lebih concern dengan hal-hal tersebut," kata salah satu peneliti dalam laporannya seperti dikutip dari berbagai sumber.
Survey juga membuktikan satu dari lima atau 18% wanita mengatakan dirinya tidak bahagia karena stres. Wanita usia 35-44 tahun yang hidup di Skotlandia didapuk sebagai wanita yang paling tidak bahagia di Inggris. Bahkan, dari hasil penelitian tersebut, 12% wanita mengaku lebih bahagia daripada pria.
Berdasarkan hasil riset, hal yang membuat wanita tidak bahagia adalah sibuknya pekerjaan sehingga mereka tidak punya kesempatan untuk menghabiskan waktunya dengan teman dan keluarga. Selain itu,lebih dari setengah wanita yang disurvey mengatakan mereka khawatir dengan kelebihan berat badan dan perut yang tidak rata lagi saat berusia 30-an.
Niki Cooper, pemilik produk kecantikan, Me Inner, sekaligus anggota dalam penelitian ini mengatakan jika beratnya tugas yang dilakukan wanita membuat mereka stres. "Bagi wanita, saat memasuki usia 30-an adalah masa yang sulit sebab mereka harus menyeimbangkan waktu antara pekerjaan dan keluarga, wanita di negara ini pun harus sesekali melakukan 'me time', ujarnya.
Sementara itu, nutrisionis Amanda Hamilton mengatakan menarik untuk diketahui bagaimana seorang wanita bisa kehilangan kebahagiannya hanya dalam waktu kurang dari satu dekade. Dari waktu yang paling bahagia di hidupnya ke waktu yang paling membuat stres.
"Satu hal vital yang harus diperhatikan adalah kesehatan kita, untuk itu "inner" dalam diri kita harus dijaga agar tetap bahagia, berapapun usia kita," tambah Amanda. (ans: dtc)
Manfaat Penerangan Alami Saat Bekerja Bantu Tidur Malam Lebih Pulas
Apakah tempat kerja anda terang dengan lampu neon? Mungkin sebaiknya anda mulai menggunakan cahaya alami dari luar jendela, yakni sinar matahari.
Penelitian dari University of Illnois dan Northwestern Medicine mengatakan bila menggunakan lampu neon saat bekerja, maka Anda akan kesulitan tidur dibandingkan mereka yang menggunakan cahaya alami. Ada manfaat kesehatan yang diberikan cahaya alami sebagai penerangan saat Anda bekerja.
Para peneliti menemukan bahwa pekerja kantoran yang bekerja dengan paparan cahaya alami cenderung tidur lebih lama. Selain itu, menurut para peneliti, pekerja kantoran tersebut juga memiliki kualitas tidur lebih baik, aktif berolahraga, dan kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.
Penulis penelitian, Dr Phyyllis Zee, MD selaku spesialis saraf dan tidur dari Nortwestern Medicine, mengatakan bahwa karyawan yang bekerja dekat dengan jendela rata-rata tidur 46 menit lebih lama tiap malam dibanding mereka yang tidak demikian.
"Pekerja adalah kelompok beresiko karena mereka biasanya di dalam ruangan yang sering tanpa cahaya alami dari sinar matahari sepanjang hari. Hasil studi ini mengkonfirmasi bahwa cahaya alami pada siang hari memiliki efek positif bagi kesehatan," kata Dr Zee, seperti dikutip Newsmaxhealth.
Menurutnya, paparan cahaya alami bermanfaat bagi kesehatan melalui mood, konsentrasi, dan metabolisme, terutama dipagi hari. Oleh karena itu, Dr Zee meminta para arsitek juga perlu menyadari pentingnya cahaya alami di bangunan perkantoran.
"Sebuah solusi sederhana, yakni pastikan gedung tempat Anda bekerja setinggi 6 sampai 7 meter yang terdiri dari jendela," tutupnya. (ans: oz)
Saturday, 30 August 2014
Manfaat Marah dan Tertawa Bagi Kesehatan
Menurut Charles Spielberger, Ph.D., seorang ahli psikologi yang mengambil 3 spesialisasi studi tentang marah menyatakan bahwa marah adalah sesuatu prilaku yang normal dan sehat yakni sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia.
Seperti bentuk emosi lainnya, marah juga diikuti dengan perubahan psikologis dan biologis. Ketika seseorang marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenalin, dan noradrenalin.
Sementara Mark Gorkin, seorang konsultan pencegah stress dan kekerasan, membagi marah dalam empat kategori; marah yang disengaja, marah spontan (marah yang dilakukan secara tiba-tiba), marah konstruktif (marah yang disertai ancaman terhadap orang lain) dan marah destruktif (marah yang ditumpahkan tanpa rasa bersalah).
Marah juga merupakan satu bentuj komunikasi. Karena adakalanya orang lain baru mengerti maksud yang ingin disampaikan ketika seseorang marah. Bentuk penyampaian marah bisa berbeda-beda bergantung pada lingkungan dan kondisi sosial budaya yang membentuknya.
Di Jepang, orang sering diam saat marah karena memang orang-orang Jepang tidak terbiasa mengekspresikan perasaannya. Berbeda dengan orang Amerika yang lebih berterus terang mengungkapkan perasaannya.
Marah adalah manusiawi. Marah yang bisa berdampak buruk adalah marah yang tidak dapat dikelola. Sebaliknya bila seseorang mampu mengelola amarahnya dengan tepat, maka ekspesi kemarahanya justru akan menyehatkan. Hal ini sudah terbukti pada sebuah penelitian yang menyatakan marah akan lebih baik dari memendam perasaan jengkel.
Bagaimana marah yang menyehatkan itu? Yakni marah yang beralasan yang bukan karena faktor subjek semata. Lontarkan kemarahan atau kejengkelan dengan sewajarnya saja. Sampaikan, penyebab utama kejengkelan itu.
Bukan marah yang sekedar menuruti emosi yang meledak-ledak, kemudian melampiaskanna melalui kata-kata, ekspresi, dan perlakuan yang kasar karena dapat merugikan orang lain. Untuk itu, dalam keadaan marah seseorang harus mengedepankan rasio. Sehingga kemarahan itu terjadi lebih terkendali.
Tetawa
Tertawa bermanfaat untuk kesehatan. Tertawa melepaskan energi positif yang menstimulasi otak untuk melepaskan pemikiran-pemikiran negatif maupun depresi yang dialami tubuh.
Menurunnya tingkat depresi pada tubuh menyebabkan sistem kekebalan tubuh pun meningkat secara otomatis sehingga tubuh terasa lebih segar dan sehat.
Ketika tertawa, tubuh akan menghasilkan hormon endorphine yang memberikan rasa nyaman bagi tubuh (sebagai penenang alami). Tertawa dapat meredakan stress bahkan dapat membuat orang lebih awet muda.
Tertawa juga dipercaya dapat bermanfaat untuk membantu proses penyembuhan atas suatu penyakit yang tengah diserita. Dengan tertawa perdaran darah dalam tubuh akan lancar, kadar oksigen dalam darah meningkat. Selain itu, tekanan darah akan normal.
Tertawa yang sehat adalah yang lepas, gembira dan dilakukan dengan sepenuh hati. Ketika tertawa, otot-otot di sekitar wajah pun mendapat stimulasi. Sehingga dapat sekaligus untuk senam wajah, mengendurkan ketegangan otot-otot di wajah. (ans: uck/elz)
Friday, 29 August 2014
Manfaat Bermain Teka Teki Silang dan Tetris mencegah Alzheimer
Menurut hasil penelitian terbaru yang dipresentasikan pada Alzheimer Association International Conference di Denmark, orang berusia paruh baya yang senang bermain game dapat meningkatkan kemampuan otaknya.
Orang yang suka bermain permainan seperti teka-teki silang, tetris, kartu, dan permainan yang mengasah otak lainnya dikatakan oleh peneliti cenderung memiliki massa otak yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak suka bermain.
"Ini sama seperti melihat massa otot seseorang, buruk jika massanya kecil dan bagus jika massanya besar," kata Dr Laurel Coleman dari Maine Medical Center Geriatric Assessment Center, seperti dikutip dari CNN.
Para peneliti malihat otak partisipan dengan menggunakan alat pemindai kepala. Peneliti menemukan bagian otak tentu yang rawan terserang penyakit alzheimer pada pemain game ternyata lebih besar dari orang biasa. Hal tersebut dikatakan oleh peneliti dapat menjadi petunjuk untuk memperlambat atau bahkan menghindari alzheimer.
Sampai saat ini penyakit alzheimer tidak dapat dicegah, diobati, atau ditunda. Ilmuan di dunia sedang berusaha untuk menemukan cara untuk mendeteksi dan mencegah penyakit tersebut.
Berkaitan dengan temuan baru tersebut, Coleman menyarankan untuk mencampur terapi. Lakukan kegiatan yang menstimulasi otak seperti belajar bahasa baru atau beralih bacaan dari membaca nonfiksi ke fiksi. Lakukan hal apapun yang mempunyai tantangan untuk fungsi kognitif otak.
"Kami tidak bisa bilang kalau hal tersebut akan menyembuhkan Anda dari Alzheimer. Tapi yang jelas aktivitas tersebut dapat membantu otak Anda," tutup Coleman. (ans: dtc)
Manfaat Air Kelapa dan Minyak Kelapa
Air dan minyak kelapa sama-sama memiliki manfaat kesehatan. Seberapa bermanfaatkah?
"Air kelapa sekarang banyak dijajankan sebagai cairan yang sangat membantu mengatasi masalah dehidrasi. Air kelapa kurang memiliki gula dibandingkan dengan jus buah dan lebih mengandung mineral seperti kalium, natrium, magnesium, dan kalsium," jelas ahli gizi Sally Norton dari Glen Hospital Bristol, Inggris, mengutip femalefirst.
Sally menjelaskan bahwa minum air kelapa setelah olahraga ringan dan olahraga berat sangat dianjurkan. Ia mengatakan, "jika telah melakukan olahraga ringan, tapi tidak ada cukup protein atau karbohidrat dan jika menjalani olahraga berat lebih dari 1 jam."
"Pada akhirnya, air kelapa yang mengandung kalori ini harus diminum murni untuk dehidrasi, itu lebih baik," imbuh dia, yang pendiri vaista.com tersebut.
Soal minyal kelapa, dia mengatakan, "Minyak kelapa lebih populer dan dapat digunakan untuk memanggang dan baking.
Memiliki profil gizi mirip mentega karena memiliki kandungan lemak jenuh tinggi, minyak kelapa jelas kurang berbahaya bagi kesehatan, terutama jenis lemak jenuh yang terkandung di dalam minyak. (ans: ic/bh)
Wednesday, 27 August 2014
Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki
Kaki merupakan salah satu bagian penting dari tubuh manusia yang digunakan untuk melakukan aktivitas. Kaki juga merupakan tumpuan seseorang untuk dapat berdiri tegak dengan penopangnya yaitu rangka. Bagian tubuh ini sangat sensitif dan bisa berpengaruh pada organ vital yang ada di dalam tubuh. Secara medis sudah dibuktikan bahwa kaki adalah titik-titik organ vital seperti, otak, jantung, paru-paru, ginjal, pankreas, hati, dll yang teraktifasi melalui tekanan yang diberikan dalam melakukan aktivitas. Tak heran jika penyembuhan dari sebagian penyakit adalah dengan melakukan terapi berjalan.
Pada masa kerajaan dan dinasti pada abad sesudah Masehi, sebagian besar penghuni istana dan penduduk tidak menggunakan alas kaki dalam aktivitas mereka. Para prajurit dan raja hanya memakai alas kaki yang hanya melindungi telapak kaki dari kotoran dan terbuat dari karet atau pelepah pohon. Kesegaran jasmani dan rohani pun dirasakan sehingga umur mereka bisa mencapai ratusan tahun.
Tanpa Alas Kaki
Para peneliti dari German telah melakukan penelitian khasiat dari berjalan tanpa alas kaki. Mereka melakukan nya di atas rumput atau tanah atau bebatuan dengan khasiat memperlancar sirkulasi darah, menguatkan otot-otot betis, menjaga bentuk alami kaki, menenangkan sistem syaraf, kelainan (cacat) pada kaki dan lain-lain. Mereka sudah menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang perlu dan melakukannya ketika sedang di rumah dan rekreasi.
Namun, berjalan dengan sepatu terutama berlari bisa menyebabkan tekanan pada sisi-sisi kaki yang bisa menghambat peredaran darah. Jika peredaran darah sudah terhambat, maka organ lain tidak bisa bekerja dengan maksimal karena supplai darah yang kurang. Terutama untuk alas kaki tumit tinggi (high heels) dan sejenisnya yang bentuk alas kakinya mengangkat tumit.. Survey menunjukkan bahwa orang yang menggunakan alas kaki yang seperti itu, cenderung cepat lelah dan mengalami ketegangan otot bisep dan trisep yang ada di kaki. Tulang-tulang di kaki seperti Femur (tulang betis), Tarsalis (tulang telapak kaki), serta Metatarsal dan Falagus (tulang jari-jari) bisa terhambat pertumbuhannya terutama untuk remaja berusia 12-19 tahun.
Menurut penelitian di tahun 2000 bahwa anak-anak yang sering memakai sepatu baik ketika berada di rumah, mengakibatkan mereka memiliki Bowleg (kaki O) dan mengalami penyakit kaki yang tiga kali lipat seperti kram, kesemutan, pegal-pegal, lutut berbunyi, tidak tahan berlari, dan pergeseran sendi/tulang kaki. Sebaliknya berjalan tanpa alas kakidapat membantu anak-anak untuk mengobati penyakit kaki datar (Flat Feet), mengobati Arthritis (radang sendi) dan menghindari dini serangan genetik (keturunan) maupun penyakit degeneratif (mengganggu sistem tubuh).
Tak hanya untuk anak-anak, orang dewasa dan lanjut usia juga disarankan berjalan tanpa alas kaki dan memakai alas kaki yang nyaman dan sehat. Alas kaki juga tidak boleh terus menerus membungkus kaki karena tidak masuknya oksigen ke pori-pori kulit di kaki dan bisa menyebabkan munculnya jamur jika kondisi higienis perorangannya buruk.
Orang dewasa dianjurkan untuk menjaga ketahan tulang agar osteoporosis dan proses penuaan tidak cepat terjadi, selain mengkonsumsi makanan yang berkalsium, olahraga yang teratur juga diperlukan dalam menstabilkan energi yang dikeluarkan. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga berjalan tanpa alas kaki terutama untuk ibu hamil dan lansia. Pada masa seperti itu, seseorang membutuhkan tenaga ekstra dari biasanya agar memperlancar proses persalinan untuk ibu hamil dan merangsang organ-organ vital tetap bekerja untuk lanjut usia.
Ketika kaki menyentuh tanah tanpa adanya pembatas, maka detoksifikasi pun terjadi. Hal ini dikarenakan bumi atau tanah alami memiliki muatan ion negatif yang berperan dalam mendetoksifikasi tubuh, mengurangi efek peradangan, menyeimbangkan siklus hormon dan irama fisiologis serta memberi rasa tenang dan nyaman apalagi ketika seseorang berada di taman atau pantai. Mereka akan merasakan ketentraman pikiran dan meningkatkan kinerja otak yang mungkin selama ini begitu lelah atau dipaksa bekerja. Sinar matahari yang menembus lapisan kulit dan pancaran sinarnya saat pagi hari juga ikut bekerjasama dalam memberikan nutrisi untuk organ di dalam tubuh.
Mereka yang menderita penyakit rematik sangat dianjurkan untuk berjalan diatas bebatuan tanpa alas kaki. Penyakit rematik adalah penyakit persendian yang sering kram/kesemutan yang biasanya menyerang masyarakat lanjut usia sehingga mengakibatkan kaki susah untuk bejalan atau digerakkan. Obat ini juga bisa dilakukan oleh mereka yang sedang depresi dan stress berat.
Oleh sebab itu, Para dokter ahli menganjurkan masyarakat untuk olahraga pagi hari khususnya olahraga ringan seperti berjalan dan berlari untuk semua usia dan jenis kelamin. Selain untuk pengobatan juga untuk pencegahan timbulnya atau makin parahnya suatu penyakit. (ans: Syafriana Sitorus)
Subscribe to:
Posts (Atom)